Ekonomi Kreatif RI Diklaim Bisa Sumbang 20 Persen Terhadap Global

CNN Indonesia
Kamis, 09 Des 2021 08:03 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno mengklaim potensi ekonomi kreatif RI bisa menyumbang 20 persen terhadap ekonomi kreatif di dunia.
Menparekraf Sandiaga Uno mengklaim potensi ekonomi kreatif RI bisa menyumbang 20 persen terhadap ekonomi kreatif di dunia. (Arsip Kemenparekraf).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengklaim potensi ekonomi kreatif di Indonesia dapat berkontribusi hingga 20 persen terhadap ekonomi kreatif global.

"Kalau kita lihat itu 7 persen-7,5 persen. Sementara, pariwisata sampai 4 persen-4,5 persen, kalau di total 11 persen. Namun, kalau dilihat potensinya bisa 15 persen-20 persen," kata Sandi dalam Indonesia Outlook 2022 Tempo, Rabu (8/12)

Ekonomi kreatif Indonesia berada di posisi ketiga di dunia. Sementara, nomor satu diduduki oleh Amerika Serikat (AS) dengan industri perfilman Hollywood dan peringkat kedua ditempati Korea Selatan dengan industri musik K-Pop dan drama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, menurutnya sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif sangat dibutuhkan dalam menjawab tantangan ke depan.

Untuk meningkatkan potensi tersebut, ia melihat digitalisasi ekonomi kreatif menjadi hal penting. Walau sebanyak 70 persen-75 persen ekonomi kreatif masih ditopang oleh industri kuliner, kriya, dan fesyen, namun ia yakin industrialisasi ekonomi kreatif di bidang lainnya dapat dikembangkan.

"Tapi yang sekarang prospek ada bidang aplikasi, gim, televisi, radio, animasi, serta beberapa sub sektor yang terakselerasi digitalisasinya oleh pandemi," imbuh dia.

Ia pun melihat prospek tersebut sebagai sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh pemangku kepentingan. Namun, Sandi menilai diperlukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi antar lembaga untuk mensukseskan ekonomi kreatif Tanah Air.

Sandi optimistis pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia pada tahun depan akan lebih baik. Sebab, destinasi wisata sudah lebih siap dengan protokol kesehatan dan protokol pariwisata, yakni Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE).

Nantinya, sertifikasi protokol pariwisata tersebut akan dijadikan SNI-CHSE hasil kerja sama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN), namun bersifat sukarela.

"Sifatnya voluntary dan demand-driven. Jadi, nanti ujungnya masyarakat akan melihat destinasi wisata yang patuh dengan protokol kesehatan dan CHSE lah yang akan menjadi pilihan utama," terang dia.

Ke depan, Kemenparekraf juga akan menyalurkan dana bantuan bagi pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

[Gambas:Video CNN]



(fry/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER