Menjadi kaya ternyata tak membuat Teddy menjadi lupa akan kodratnya sebagai makhluk sosial. Kekayaan yang ia dapatkan dengan kerja keras juga banyak disumbangkan ke masyarakat.
Sumbangan yang ia berikan dalam bentuk pemberian beasiswa kepada masyarakat kurang mampu. Pemberian beasiswa dilakukan melalui Yayasan A&A Rachmat.
Beasiswa salah satunya diberikan kepada para mahasiswa, dengan besaran Rp10 juta per tahun per mahasiswa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai dengan pertengahan tahun ini setidaknya sudah 10 ribu mahasiswa yang mendapatkan fasilitas beasiswa dari Teddy.
Selain beasiswa, Teddy juga rajin menyantuni anak yatim. Ia juga membangun klinik kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di daerah kumuh.
Di klinik itu, masyarakat bisa berobat dengan hanya biaya Rp5.000 berikut obatnya. Sasaran program ini, 100 ribu orang per tahun.
Karena kedermawanan itu, Majalah Forbes pernah menobatkannya menjadi orang terkaya paling dermawan nomor dua di Asia.
Kedermawanan Teddy ini ternyata muncul sejak dia masih berusia 5 tahun. Kedermawanan muncul tatkala menyaksikan anak-anak yatim di panti asuhan di sebelah rumahnya yang kadang minta makan ke keluarganya.
Karena merasa iba dengan nasib anak yatim itu, Teddy kecil bertekad bila diberi kelebihan harta akan menyisihkannya untuk membantu mereka.
Teddy mengatakan itu semua ia lakukan karena tidak ingin ada lagi masyarakat Indonesia yang cukup. Atas dasar itulah, ia selalu mengajak teman-temannya sesama pengusaha untuk selalu mendermakan harta dalam membantu masyarakat miskin.
Agar ajakan diikuti, ia selalu bilang kepada teman-temannya bahwa harta tidak akan dibawa mati.