Kolaborasi sistem keuangan digital dan upaya inovatif pemulihan ekonomi dinilai berhasil membangun revitalisasi bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) selama pandemi Covid-19.
Co-Founder dan CEO Investree Adrian Gunadi menyebut kolaborasi ekosistem keuangan digital dan upaya pemulihan ekonomi lainnya yang inovatif terbukti mampu menopang revitalisasi UKM di kondisi penuh tantangan. Dia pun optimis terhadap pertumbuhan UKM di Indonesia.
"Di tengah masa sulit ini, kami percaya semua orang terutama pelaku UKM dapat terus bertumbuh. Investree sendiri berkomitmen untuk membantu pelaku UKM bounce back, karena bersama kita bisa #GrowStron6er sesuai tagline ulang tahun ke-6 Investree," ujar Adrian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demikian dikatakan Adrian dalam konferensi tahunan Investree Conference 2021 (i-Con 2021) bertema "Revitalising SMEs to Support Faster and Resilient Economic Recovery" yang digelar pada Kamis (9/12) lalu.
Dalam acara yang juga merupakan bagian dari Bulan Fintech Nasional 2021 itu, Investree menunjukkan bagaimana revitalisasi bisnis UKM dapat terbangun selama masa pandemi.
Adrian menyebut bahwa jumlah fasilitas pinjaman yang diberikan oleh pihaknya per kuartal III/2021 tumbuh sebesar 78 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp7,3 triliun menjadi Rp13 triliun. Sebanyak 30 persen dari pinjaman tersebut berasal dari ekosistem kemitraan yang dibangun oleh Investree dengan para rekanan strategis.
Selain itu, komposisi outstanding loan yang belum terbayarkan melalui platform Investree berkontribusi sebesar 8,3 persen terhadap loan outstanding produktif negara ini. Pihaknya juga terus
meningkatkan pertumbuhan basis pemberi pinjaman (lender) baik dari individu maupun institusi.
"Jumlah lender naik sebesar 64 persen yoy menjadi 47 ribu dan memperkuat dukungan dari institusi keuangan solid," lanjut Adrian.
Dalam menjalankan bisnisnya, tambahnya, Investree mengoptimalkan data dan teknologi untuk menghubungkan borrower dan lender secara terjangkau, cepat, dan efisien. Dengan menghadirkan beragam solusi bisnis inovatif, pihaknya membantu bisnis pelaku UKM menjadi lebih mudah diakses dan terdigitalisasi.
Salah satu kolaborasi digital dilakukan Investree dengan Billtree, solusi digital untuk proses bisnis lebih mulus di mana pelaku UKM dapat memanfaatkan layanan faktur elektronik, cloud accounting, dan point of sales (POS) yang dimilikinya.
Kolaborasi lainnya dengan AIForesee sebagai layanan penilaian kredit inovatif yang memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning untuk meningkatkan proses dan keluaran penilaian kredit UKM milik Investree agar lebih komprehensif.
Adrian turut menyorot kontribusi Investree terhadap pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui pembiayaan kolaboratif green financing. Dia mencontohkan proyek pembiayaan hijau untuk distributor motor listrik, Gesits Bali Pratama, serta sokongan pendanaan bagi UKM high impact dari lender institusi yang berfokus pada dampak sosial-ekonomi-lingkungan, responsability.
Adapun i-Con 2021 menyajikan delapan sesi diskusi yang mengangkat topik kekinian dari industri digital serta inspiratif. Melalui sesi-sesi itu Investree menunjukkan bagaimana revitalisasi bisnis UKM dapat terbangun selama masa pandemi melalui kolaborasi ekosistem keuangan digital dan upaya pemulihan ekonomi lainnya yang inovatif.
Acara i-Con 2021 dihadiri oleh 1700 tamu undangan online, 31 pembicara sesi lokal dan internasional, 2 moderator profesional dan 6 tim Investree, dan rekan-rekan jurnalis lokal, regional, dan internasional.
"Kami bersyukur Investree Conference 2021 dapat terselenggara dengan baik, pastinya karena dukungan regulator, asosiasi, rekanan, semua pemangku kepentingan, teman-teman media, dan masyarakat luas yang tak pernah putus. Mari bersama kita kobarkan semangat untuk membantu para pelaku UKM #GrowStron6er melalui dukungan penuh dari ekosistem digital yang sinergis," tutup Adrian.
(osc)