BPJS Kesehatan Apresiasi Capaian UHC Kota Metro Lewat Program JKN-KIS
BPJS Kesehatan menyatakan bahwa Kota Metro menjadi kota pertama di Provinsi Lampung yang mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan bagi seluruh warga melalui program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, David Bangun menyampaikan antusiasme dan apresiasi terhadap kepedulian pemerintah kota dan wali kota Metro, juga atas wujud sinergitas serta kepatuhan Pemkot Metro terhadap undang-undang.
Menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama serta penyerahan penghargaan UHC Kota Metro di Kantor Pusat BPJS Kesehatan pada Senin (13/12), David mengatakan bahwa meski kontribusi pemerintah pusat sudah cukup besar, tetapi masih ada masyarakat yang belum mendapatkan perlindungan JKN-KIS.
"Tanpa uluran tangan dari pemerintah daerah, UHC tidak akan tercapai. Diharapkan juga, UHC yang telah dicapai ini bukan hanya pada cakupan jumlah kepesertaan saja, namun mendorong dengan optimalisasi serta pemerataan kualitas layanan pada fasilitas kesehatan," ujar David di Jakarta, Senin (13/12).
Sampai dengan 1 November 2021, jumlah peserta JKN-KIS tercatat mencapai 226,4 juta jiwa atau 83,18 persen dari total penduduk Indonesia. Sementara itu, DKI Jakarta, Aceh, Papua Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, dengan 118 kabupaten dan 49 kota di Indonesia yang telah mencapai UHC atau 95 persen dari total penduduk yang telah terlindungi Program JKN-KIS.
Menurut David, BPJS Kesehatan akan terus berupaya meningkatkan cakupan seluruh segmen kepesertaan, mulai dari peningkatan akses kanal pendaftaran berbasis digital baik bagi Badan Usaha, pemerintah daerah, maupun sektor informal, juga bersinergi dengan pemerintah daerah demi mendorong terwujudnya UHC.
Selain itu, BPJS kesehatan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat seperti badan usaha/badan hukum, serta filantropi perorangan hingga warga umum untuk berkontribusi dalam pendaftaran peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) secara kolektif, atau berpartisipasi dalam program inovasi pendanaan masyarakat Peduli JKN.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin mengungkapkan bahwa pihaknya akan melanjutkan upaya pemerataan terhadap akses kesehatan. Dia mengatakan, program JKN-KIS merupakan langkah yang tepat untuk mewujudkan UHC.
"Semoga dengan pencapaian UHC ini menjadi pemicu semangat seluruh stakeholder di Kota Metro sesuai peran dan tugasnya masing-masing. Pemerintah Kota Metro dan DPRD Kota Metro akan bersama-sama mewujudkan UHC di tahun 2022 dan menyukseskan penyelenggaraan program JKN-KIS," ujar Wahdi.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Metro Wahyudi Putra Pujianto menambahkan, berdasarkan data Administrasi Kependudukan (Adminduk) semester 1 tahun 2021, capaian kepesertaan Program JKN-KIS di Kota Metro sampai Desember adalah 165.279 jiwa atau 95,57 persen dari jumlah penduduk.
Adapun komposisi peserta saat ini untuk peserta Penerima Bantuan Iuran yang bersumber pada APBN (PBI APBN) sebanyak 20 persen, Pekerja Penerima Upah (PPU) sebanyak 29 persen, Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) 18 persen dan Bukan Pekerja (BP) sebanyak 2 persen, Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja yang Didaftarkan oleh Pemerintah Daerah (PBPU dan BP PEMDA) sebanyak 27 persen.
Turut hadir pada acara pemberian penghargaan UHC tersebut adalah Wakil Wali Kota Metro, Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Banten, Kalimantan Barat, dan Lampung, Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial dan Transmigrasi, serta Kepala Bappeda Kota Metro.
(rea)