Jerit Korban Asuransi, Simpanan Nguap Kena Janji Manis Agen Prudential

CNN Indonesia
Rabu, 15 Des 2021 10:00 WIB
Dearma Natalia Sihotang (35) membagikan pengalamannya mengaku tertipu janji manis oknum agen asuransi. Berikut kisahnya.
Dearma Natalia Sihotang (35) membagikan pengalamannya ditipu janji manis oknum agen asuransi. Ilustrasi. (Istockphoto/Courtneyk).
Jakarta, CNN Indonesia --

Dearma Natalia Sihotang (35) tergopoh-gopoh mengeluarkan setumpuk dokumen dari ransel merah yang dibawa jauh-jauh dari Deli Serdang, Medan, ke kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta Selatan.

Ia ingin membuktikan bahwa ia merupakan korban janji manis oknum agen asuransi nakal yang menjual produk investasi berbalut asuransi (unitlink) kepadanya dan ibunya.

Sudah 10 hari Dearma berada di Jakarta, ia enggan pulang ke Medan sebelum tuntutannya dipenuhi, maklum ia sudah membayarkan premi asuransi sejak November 2011.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu dekade lalu, Dearma dibujuk oleh kenalannya yang juga agen asuransi Prudential Indonesia untuk membeli 'produk tabungan' dengan harga Rp400 ribu per bulan.

Kala itu, Dearma diiming-imingi uang kembali 100 persen setelah premi dibayarkan hingga 10 tahun. Ia juga mendapat asuransi jiwa secara cuma-cuma kalau rajin membayar hingga kontrak selesai.

Wanita berprofesi bidan itu mengaku tak dijelaskan oleh agen dan tak tahu sama sekali bahwa produk yang dibayarkannya selama 10 tahun ini adalah unit link.

Karena bermodal percaya pada si agen, Dearma pun menandatangani surat pengajuan polis asuransi jiwa tersebut. Kala itu, Dearma hanya berpikir ia bisa menabung untuk biaya kuliahnya sembari mendapat perlindungan asuransi, tak terbersit di benaknya kalau masa pembebanan berlaku hingga 2084 mendatang.

Agen asuransi, lanjutnya, memanfaatkan ketidakpahaman masyarakat awam sepertinya untuk menarik keuntungan semata. Ia menekankan seharusnya agen asuransi menjelaskan secara rinci apa produk yang mereka jual, tidak malah 'menipu' calon nasabah agar tergiur.

"Polis sekilas saya baca, saya kan tidak tahu produk asuransi itu apa, dari segala keturunan belum ada yang namanya asuransi di keluarga kami. Kami tidak ngerti dan saya kebetulan tenaga kesehatan dan orang daerah, saya enggak butuh yang namanya asuransi," beber dia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (14/21).

Hampir membayar selama 10 tahun, pada April 2021 Dearma baru 'ngeh' kalau uang yang selama ini dibayarkannya bukan tabungan. Itu pun ia ketahui setelah menonton video viral Andreas Simanjorang, nasabah Prudential Indonesia lainnya yang mengamuk karena merasa ditipu.

Dari sana ia pun membuka polis asuransi miliknya dan benar saja isi polis yang dia tandatangani berbeda dengan penjelasan agen asuransi. Hari itu Dearma serasa disambar petir, tabungan kuliah yang dicicilnya selama 10 tahun itu terancam hilang.

Jika ditotal selama 10 tahun, ia sudah menyetorkan uang sebesar Rp44,4 juta sejak 2011.

"Saya rasa seperti mau bunuh diri, seperti disambar petir," katanya mengenang.

Tak hanya premi miliknya, premi yang dibayarkan ibunya sejak 2014 juga sama, yaitu produk Prulink Assurance Account senilai Rp600 ribu per bulan.

Saat mengkonfrontasi oknum agen yang menjual premi asuransi kepadanya, Dearma tidak mendapat penjelasan. Bahkan, ia disindir karena baru komplain usai hampir 10 tahun membayar.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Respons Prudential

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER