Garuda Tunggu Pemerintah soal Aturan Penerbangan di Tengah Omicron

CNN Indonesia
Jumat, 17 Des 2021 09:49 WIB
Garuda Indonesia menunggu pemerintah terkait kebijakan pengetatan aturan penerbangan di tengah masuknya varian omicron di RI.
Garuda Indonesia menunggu pemerintah terkait kebijakan pengetatan aturan penerbangan di tengah masuknya varian omicron di RI. (ANTARA FOTO/Ampelsa).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk masih menunggu pemerintah terkait kebijakan pengetatan aturan penerbangan bagi penumpang di tengah penyebaran covid-19 varian omicron di dalam negeri. Saat ini, maskapai BUMN itu masih menjalankan aturan penerbangan yang berlaku.

"Lebih lanjut kami akan terus memonitor jika ada perkembangan atau penyesuaian dari aturan terkait," ujar VP Corporate Secretary & Investor Relations Garuda Indonesia Mitra Piranti kepada CNNIndonesia.com, Kamis (16/12).

Sementara itu, Kementerian Perhubungan juga menyatakan masih terus mengawasi penerapan aturan protokol kesehatan bagi penumpang seluruh moda transportasi di Indonesia, baik domestik maupun internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan saat ini aturan perjalanan bagi penumpang masih merujuk pada instruksi menteri dalam negeri (inmendagri) dan surat edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19.

"(Kemenhub) selalu menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang ada sesuai dengan dinamika perkembangan kondisi dan situasi di lapangan," ujar Adita dalam keterangan resmi.

Namun, kementerian terus mengimbau agar berbagai operator transportasi menerapkan aturan protokol kesehatan yang berlaku. Begitu juga dengan operator sarana transportasi, seperti terminal, stasiun, pelabuhan, hingga bandara.

Tak ketinggalan, ia memastikan Kemenhub terus berkoordinasi dengan TNI dan Polri dalam rangka mengawasi penerapan protokol kesehatan penumpang moda transportasi di lapangan.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan kasus covid-19 varian omicron pertama di Indonesia. Kasus pertama ditemukan menjangkit seorang pasien di Wisma Atlet, Jakarta.

[Gambas:Video CNN]



(uli/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER