BKPM Ungkap 2 Strategi Gaet Investasi Baterai Mobil Listrik ke RI

CNN Indonesia
Minggu, 19 Des 2021 12:40 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (Foto: Rusman - Biro Pers)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan dua strategi untuk menggaet investasi baterai mobil listrik ke Indonesia.

Strategi pertama, Bahlil menyebut pemerintah berencana mengambil opsi untuk mengakuisisi perusahaan mobil listrik asal Jerman.

"Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kan punya IBC (Indonesia Battery Corporation), perusahaan untuk handle (urus) ekosistem baterai mobil dan mobil. Itu ada rencana mau akuisisi saham pabrik mobil di Jerman. Cuma dua kan caranya, kalau enggak bisa bangun, ya kita akuisisi," kata Bahlil seperti dikutip dari Antara, Minggu (19/12).

Bahlil menegaskan meski mengambil langkah akuisisi, ia memastikan harganya tetap harus ekonomis dan prosesnya transparan.

Kemudian, strategi yang kedua adalah melakukan promosi dan memberikan kemudahan perizinan untuk investor.

Mantan Ketua Umum Hipmi itu menyebut Indonesia memegang 22 persen hingga 24 persen cadangan nikel dunia. Menurutnya, kualitas kadar nikelnya pun merupakan yang terbaik.

Selain itu, jarak lokasi tambang nikel Indonesia masih terhitung dekat ke pelabuhan sehingga ongkos produksinya jauh lebih ekonomis.

"Baterai mobil itu bahannya nikel, mangan, kobalt dan lithium. Dari empat itu, kita cuma tidak punya lithium. Jadi 85 persen bahan baku baterai mobil itu ada di negara kita. Makanya orang semua sedang obok-obok kita untuk kita ekspor barang ini. Kita enggak mau, " katanya.

Bahlil menuturkan Indonesia sudah harus beralih penuh ke kendaraan listrik pada 2040. Hal itu sebagaimana rencana strategis nasional yang sudah digenjot sejak 2019 lalu.

Saat ini pemerintah sudah berhasil menggaet Hyundai asal Korea Selatan untuk masuk ke Indonesia. Tidak hanya Korea Selatan, pemerintah juga membidik produsen baterai listrik dan industri kendaraan listrik dunia untuk menanamkan modal di Indonesia.

Selain itu, Bahlil menyebut komitmen investasi juga sudah datang dari CATL asal China dan Foxconn asal Taiwan.

"Foxconn juga akan bangun mobil listrik juga 2022. Sekarang ada CATL akan bangun pabrik baterai, tapi dia juga menggandeng pabrik mobil dari China," ucapnya.

(mrh/wis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK