Riza Patria Respons Revisi Kenaikan UMP DKI versi Anies Baswedan

CNN Indonesia
Minggu, 19 Des 2021 15:28 WIB
Wagub DKI Riza Patria menilai revisi kenaikan UMP 2022 oleh Gubernur Anies Baswedan demi kepentingan masyarakat.
Wagub DKI Riza Patria menilai revisi kenaikan UMP 2022 oleh Gubernur Anies Baswedan demi kepentingan masyarakat. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria angka suara soal revisi kenaikan besaran upah minimum provinsi (UMP) 2022 DKI versi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia menilai kebijakan revisi upah itu untuk kepentingan masyarakat, khususnya kaum buruh.

"Tentu yang paling utama adalah kepentingan masyarakat. Jadi, mohon semuanya bisa memahami," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Minggu (19/12).

Menurut Riza keputusan menaikkan besaran UMP tersebut dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya, dampak pandemi covid-19 terhadap buruh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia berharap dengan kenaikan UMP DKI 2022 sebesar 5,1 persen menjadi Rp4.641.854 dari yang sebelumnya hanya 0,85 persen atau sebesar Rp4.453.935, mampu meringankan beban buruh selama pandemi.

Riza juga memahami bila putusan yang telah diambil oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu tentu tidak akan menyenangkan semua pihak.

"Memang, tidak ada kepentingan yang tentu saja memuaskan 100 persen semuanya, tapi ini keputusan yang diambil untuk kepentingan yang lebih banyak lagi," imbuh dia.

Sebelumnya, Anies merevisi besaran kenaikan UMP DKI 2022 pada Sabtu (18/12) lalu.

Selain untuk meringankan beban buruh selama pandemi, Anies berharap kenaikan tersebut juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

"Yang lebih penting adalah melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak turun," jelasnya.

Lebih lanjut Anies menjelaskan revisi tersebut dilakukan berdasarkan kajian Bank Indonesia (BI) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 4,7 persen sampai dengan 5,5 persen di tahun depan.

Begitu juga kajian Institute For Development of Economics and Finance (Indef) yang memproyeksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 4,3 persen.

Di samping itu, inflasi juga diproyeksikan terkendali sebesar 3 persen atau berada pada rentang 2 hingga 4 persen.

Anies menjelaskan keputusan itu juga didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama semua pemangku kepentingan terkait, serta dengan semangat kehati-hatian di tengah mulai bergeraknya laju ekonomi di Jakarta.

"Dengan kenaikan Rp225 ribu per bulan, maka saudara-saudara kita, para pekerja dapat menggunakannya sebagai tambahan untuk keperluan sehari-hari," tandas Anies.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER