Segendang sepenarian dengan Doni, Khalid W (25) juga mengalami nasib sama. Awalnya Khalid hanya berniat menutup akun Kredivonya yang sudah tersisa tagihan Rp100 ribu.
Pada akhir Oktober lalu ia menelepon CS Kredivo dan dari sana ia mengaku mendapat tawaran untuk dibantu via Whatsapp. Khalid mengaku tak curiga karena oknum yang mengirimkannya pesan Whatsapp mengetahui nama lengkap ibunya dan tanggal lahirnya.
Dari sana ia diarahkan untuk meng-klik link yang memungkinkan akunnya diretas. Malang, begitu masuk kembali ke akun Kredivonya, Khalid sudah disambut tagihan dua pembelian CCTV senilai Rp8,6 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya konfirmasi masa tagihan saya Rp100 ribu jadi Rp8 juta begini? Mana saya ga pernah download Bukalapak," ujarnya.
Ketika memprotes ke pelaku, ia malah diarahkan untuk meminta pengguna Kredivo lainnya melakukan hal serupa untuk memulihkan akun Khalid. Ujung-ujungnya, akun teman Khalid pun diretas dan hal serupa menimpa teman Khalid.
"Punya temen saya kena juga gara-gara saya, kena Rp11 juta dengan modus sama. Jadi untuk bantu backup supaya pulih lagi katanya harus ada akun Kredivo teman supaya pulih, eh malah kena dua-duanya," terangnya.
Sementara itu ketika dikonfirmasi mengenai masalah itu, VP Marketing & Communication Kredivo Indina Andamari mengakui per 2 Desember 2021 pihaknya telah menerima lima laporan dugaan penyalahgunaan akun yang mengakibatkan adanya transaksi Kredivo di Bukalapak.
Sampai saat ini, ia mengklaim masih berkoordinasi dengan para pelapor dan pihak kepolisian terkait penyelidikan kasus tersebut.
"Kredivo juga telah membuat laporan kepada Polda Metro Jaya atas dugaan tindakan penipuan yang mengatasnamakan Kredivo tersebut," kata dia.
Selain itu, ia juga menyebut Kredivo telah melakukan penyelidikan internal terkait kasus tersebut. Dan dari hasil penyelidikan itu, dia memastikan tidak ada kebocoran internal yang terjadi.
"Kredivo sangat berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan data pengguna dan menjadikan hal tersebut sebagai prioritas nomor 1 perusahaan. Kredivo selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk para pengguna dan akan mendampingi korban untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ini," ujarnya.
India menyatakan Kredivo tidak pernah meminta data sensitif seperti PIN, kode OTP, dan jawaban pertanyaan keamanan akun pengguna.
"Segala sesuatu yang berkaitan dengan transaksi atau akun Kredivo selalu dilakukan melalui akun resmi Kredivo atau nomor telepon resmi Kredivo," tutupnya.