Harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan Kamis (23/12) waktu AS. Penguatan harga minyak terjadi di tengah kekhawatiran penurunan permintaan BBM, usai negara-negara Eropa dan AS memberlakukan pembatasan perjalanan karena lonjakan infeksi covid-19 varian omicron.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari melompat 2,1 persen menjadi US$76,85 per barel, level tertingginya sejak 26 November 2021. Secara mingguan, kenaikan Brent tembus 4,5 persen.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Januari melonjak 1,4 persen menjadi US$73,79 per barel. Dalam sepekan terakhir, minyak WTI meningkat 4,1 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemarin, data Refinitiv Eikon melansir volume perdagangan minyak hanya 244 ribu kontrak pada bulan depan. Padahal, rata-rata perdagangan harian mencapai 381 ribu kontrak.
Analis Senior di Price Futures Group Chicago Phil Flynn mengungkapkan pasar minyak terguncang dalam beberapa hari terakhir lantaran ancaman kemerosotan permintaan BBM akibat pembatasan perjalanan yang ditempuh banyak negara.
"Pembatasan perjalanan diterapkan meskipun tingkat keparahan dari varian omicron disebut-sebut lebih ringan dibandingkan varian delta," ujarnya seperti dilansir Antara, Jumat (24/12).
Lihat Juga : |
Pemerintah kota Xian di China, misalnya, memerintahkan 13 juta penduduknya untuk tinggal di rumah. Sementara, Skotlandia memberlakukan pembatasan sosial mulai 26 Desember hingga tiga minggu ke depan, dan Australia kembali menerapkan kewajiban menggunakan masker penutup mulut.
AS sendiri sudah mengizinkan penggunaan pil antivirus covid-19 yang diproduksi Pfizer dan Merck. BPOM AS menyebut obat dari kedua produsen itu efektif melawan varian omicron.
Sementara itu, Astra Zeneca mengklaim tiga dosis vaksin covid-19 racikannya efektif melawan omicron sesuai studi laboratorium Universitas Oxford.