Jokowi Resmikan Pabrik Smelter Nikel 1,8 Juta Ton di Konawe

CNN Indonesia
Senin, 27 Des 2021 19:04 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik smelter nikel berkapasitas 1,8 juta ton per tahun di Konawe, Sulawesi Tenggara.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik smelter nikel berkapasitas 1,8 juta ton per tahun di Konawe, Sulawesi Tenggara. (Biro Pers Sekretariat Presiden).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Smelter ini merupakan tindak lanjut atas perintah kepala negara untuk tidak mengekspor barang tambang mentah seperti nikel.

"Berkali-kali saya sampaikan setop ekspor nikel. Tahun depan akhir, saya sudah berikan pemanasan terlebih dahulu stop bahan mentah bauksit. Tahun depannya lagi, akan kami setop lagi untuk minerba yang lainnya. Dan akhirnya yang kita dapatkan apa? Industri di dalam negeri berkembang dengan sangat cepat," kata Jokowi dalam peresmian PT GNI, Senin (27/12).

Jokowi mengklaim smelter ini dapat memproduksi barang tambang feronikel dengan kapasitas hingga 1,8 juta ton per tahun. Dengan mengolah nikel menjadi feronikel, nilai tambah diprediksi meningkat hingga 14 kali lipat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, apabila smelter tersebut memproduksi bijih nikel menjadi stainless steel maka akan meningkatkan nilai tambah hingga 19 kali lipat.

Jokowi mengatakan ekspor bahan mentah nikel yang biasanya hanya bernilai hingga US$2 miliar dapat melompat signifikan hingga puluhan miliar dolar.

"Tadi Menko Perekonomian Bapak Airlangga menyampaikan bahwa tahun ini diperkirakan ekspor stainless kita akan melompat menjadi kurang lebih perkiraan kita US$ 20,8 miliar," katanya.

Kehadiran smelter nikel di Kabupaten Konawe diperkirakan dapat menyerap 27 ribu tenaga kerja baru. Lebih lanjut, ia berharap agar smelter ini mampu memberikan peluang usaha baru bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang ada di Sulawesi Tenggara.

[Gambas:Video CNN]



(fry/dhf)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER