PEI Kucurkan Dana ke Perusahaan Sekuritas Rp1,09 T per November 2021

CNN Indonesia
Rabu, 29 Des 2021 11:16 WIB
Pendanaan Efek Indonesia (PEI) mencatat penyaluran dana ke perusahaan sekuritas Rp1,09 triliun per November 2021.
Pendanaan Efek Indonesia (PEI) mencatat penyaluran dana ke perusahaan sekuritas Rp1,09 triliun per November 2021. (cnnindonesia/AdhiWicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pendanaan Efek Indonesia (PEI) menyalurkan pendanaan sebesar Rp1,09 triliun kepada partisipan per November 2021. Angka tersebut naik 35,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp803,02 miliar.

"Per November sudah Rp1,09 triliun, itu sekitar 1,06 persen dari nilai transaksi margin buy di bursa efek," ujar Direktur PEI Suryadi dalam acara Edukasi Wartawan Pasar Modal secara daring, Selasa (28/12).

PEI sendiri merupakan sebuah perusahaan yang menyediakan pendanaan kepada perusahaan efek yang terdaftar sebagai anggota bursa (AB).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEI didirikan oleh tiga self regulatory organizations (SRO), yakni Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Suryadi mengatakan terdapat 13 AB yang menjadi partisipan PEI hingga Desember 2021. Tiga di antaranya merupakan partisipan baru, yakni Erdikha Elit Sekuritas, Buana Capital Sekuritas, dan Surya Fajar Sekuritas.

Lebih lanjut ia menjelaskan rata-rata outstanding harian PEI mencapai Rp130 miliar per November 2021. Realisasi itu naik 40 persen dibandingkan dengan rata-rata outstanding harian tahun lalu yang sebesar Rp91 miliar.

Posisi outstanding harian PEI juga tembus ke angka tertinggi pada 6 Desember 2021 dengan posisi pendanaan harian sebesar Rp199,73 miliar.

Meski demikian, Direktur Utama PEI Armand Eugene Richir tak mau berpuas diri. PEI berkomitmen akan terus meningkatkan transaksi penyaluran pendanaan melalui PEI.

"Kami optimis pada tahun mendatang akan bertambah," ucap Armand.

Menurutnya, peningkatan jumlah penyaluran dana PEI tahun depan bukan hal yang mustahil. Pasalnya, fundamental ekonomi terus membaik dan sentimen positif juga terus berlanjut.

"Seperti terkendalinya laju inflasi, penurunan bunga acuan yang rendah, surplus neraca perdagangan dan kebijakan bank sentral yang masih akomodatif," tutup Armand.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/aud)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER