Cerita Warga Karawang Rasakan Manfaat Jaminan Kesehatan dari JKN-KIS

BPJS Kesehatan | CNN Indonesia
Rabu, 29 Des 2021 14:20 WIB
Yani Suryani (39), warga Kabupaten Karawang merasakan langsung bagaimana bermanfaatnya program JKN-KIS.
Yani Suryani (39), warga Kabupaten Karawang merasakan langsung bagaimana bermanfaatnya program JKN-KIS. (Arsip BPJS Kesehatan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Yani Suryani (39) merupakan warga Kabupaten Karawang yang telah merasakan langsung manfaat dari program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Yani menceritakan dirinya telah beberapa kali merasakan manfaat dari kehadiran Program JKN-KIS. Ia pun bersyukur, setiap dirinya mengakses pelayanan kesehatan menggunakan kartu JKN-KIS, sudah tidak ada lagi biaya yang harus dikeluarkan, karena sepenuhnya sudah dibayarkan oleh Program JKN-KIS.

Dia sebelumnya terdaftar menjadi peserta JKN-KIS dari segmen peserta Pekerja Penerima Upah dan berkali-kali merasakan manfaat dari adanya Program JKN-KIS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika saya melahirkan anak ketiga dengan operasi sesar, saya menggunakan Kartu JKN-KIS. Alhamdulillah seluruh biaya persalinan saya ditanggung sehingga saya tidak perlu mengeluarkan biaya. Seperti kita ketahui kan biaya persalinan dengan operasi sesar itu kan bukanlah sedikit, tidak terbayang jika saya harus membayar sendiri," ujarnya dalam keterangan resmi.

Yani menjelaskan selama memanfaatkan JKN-KIS, pelayanan yang didapatkannya sewaktu menjalani persalinan tersebut sangat baik. Selain untuk persalinan, anaknya pun pernah menjalani pengobatan rawat inap dengan menggunakan Kartu JKN-KIS.

Dia bercerita anaknya pernah dirawat inap selama 5 hari karena ada flek di paru-paru. Semua biayanya ditanggung oleh Program JKN-KIS.

"Alhamdulillah semua petugas di rumah sakit pun sangat ramah dan tanggap dalam memberikan pengobatan kepada anak saya. Selama kita paham prosedur dan tidak malu untuk bertanya saya rasa semua proses akan berjalan dengan baik," katanya.

Saat ini, Yani telah keluar dari tempatnya bekerja. Dengan demikian, dia harus memperbaharui status kepesertaannya kepada BPJS Kesehatan agar dialihkan menjadi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri.

"Saya sudah merasakan manfaat dari kartu JKN-KIS bukan hanya sekali atau dua kali, oleh karenanya ketika saya keluar dari tempat saya bekerja saya langsung segera melapor ke kantor BPJS Kesehatan agar dialihkan menjadi peserta mandiri," katanya.

Kartu JKN-KIS, kata dia, merupakan kartu yang akan selalu digunakan jika sakit. Untuk itu ia akan terus mengaktifkan kartu tersebut dengan membayar iuran rutin.

"Kita tidak tahu kapan sakit penyakit akan datang, yang penting rutin setor dulu iuran JKN-KIS setiap bulan," ungkap Yani.

Dia melihat bahwa bagi masyarakat yang tingkat ekonominya rendah dan belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, sangat dikhawatirkan soal biaya yang timbul akibat pelayanan kesehatan. Hal itu menjadikan mereka memilih untuk enggan untuk berobat ke fasilitas kesehatan.

Dia berharap, BPJS Kesehatan dapat mengelola Program JKN-KIS dengan lebih baik lagi. Karena, kata dia, Program JKN-KIS merupakan pegangan bagi masyarakat yang ingin memiliki kepastian jaminan kesehatan.

Dengan demikian masyarakat tidak perlu khawatir lagi jika terkena sakit-penyakit karena sudah ada Kartu JKN-KIS.

(osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER