Dolar AS Bangkit, Rupiah Terperosok ke Rp14.256
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.256 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (29/12) sore. Mata uang Garuda melemah 42 poin atau 0,3 persen dari Rp14.214 per dolar AS pada Selasa (28/12).
Begitu juga dengan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.265 per dolar AS atau melemah dari Rp14.237 per dolar AS pada Selasa kemarin.
Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya, seperti peso Filipina minus 1,07 persen, rupee India minus 0,23 persen, yen Jepang minus 0,1 persen, ringgit Malaysia minus 0,06 persen, yuan China minus 0,05 persen, dan dolar Singapura minus 0,01 persen.
Lihat Juga : |
Sementara beberapa mata uang Asia lain berlabuh ke zona hijau. Won Korea Selatan menguat 0,13 persen, baht Thailand 0,07 persen, dan dolar Hong Kong 0,02 persen.
Kondisi serupa terjadi di jajaran mata uang utama negara maju, di mana mayoritas ada di zona merah. Euro Eropa melemah 0,11 persen, poundsterling Inggris minus 0,04 persen, dan franc Swiss minus 0,03 persen.
Namun, dolar Australia menguat 0,08 persen, dolar Kanada 0,05 persen, dan rubel Rusia stagnan.
Lihat Juga : |
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah melemah karena dolar AS berbalik menguat dari sejumlah mata uang di dunia. Penguatan terjadi seiring meredanya sentimen negatif di pasar keuangan jelang libur Tahun Baru 2022.
"Banyak pedagang (trader di bursa saham) mengambil cuti untuk Natal dan Tahun Baru," ucap Ibrahim.
Selain itu, menurutnya, penguatan dolar AS juga dipengaruhi perubahan kebijakan masa karantina pasien covid-19 di Negeri Paman Sam dari 10 hari menjadi 5 hari.
(uli/aud)