Dessy Imelda Ungkap Suka dan Duka Jadi Kader JKN
Kehadiran Kader JKN saat ini dinilai sangat membantu BPJS Kesehatan untuk menjadi perpanjangan informasi BPJS Kesehatan hingga askes pelayanan administrasi.
Kader JKN merupakan seseorang yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sebagai mitra yang ditugaskan di wilayah tertentu. Para kader tersebut merupakan warga yang berasal dari sekitar lingkungan sekitar, yang direkrut oleh langsung BPJS Kesehatan.
Kader JKN hadir dengan tujuan untuk mempermudah peserta JKN-KIS dalam membayarkan iuran dan mendapatkan informasi terbaru seputar Program JKN-KIS. Selain itu, Kader JKN juga dapat dijadikan peserta sebagai tempat untuk menyampaikan pengaduan tentang Program JKN-KIS.
Dessy Imelda Nomleni (32) salah satu Kader JKN yang ditemui di Kantor BPJS Kesehatan bercerita bagaimana awalnya ia bergabung sebagai Kader JKN. Ia sendiri sudah bergabung sebagai Kader JKN sejak tahun 2016.
Dessy menjelaskan, awalnya dirinya diberikan informasi oleh temannya yang lebih dulu menjadi Kader JKN. Mendapat informasi bahwa ada lowongan untuk menjadi Kader JKN, dia datang dan mendaftar dengan membawa persyaratan. Melalui beberapa proses seleksi, akhirnya ia diterima sebagai Kader JKN.
"Dalam menjalankan tugas sebagai Kader JKN selama kurang lebih 6 tahun, ada kepuasan tersendiri yang saya dapatkan ketika membantu peserta JKN-KIS. Salah satunya adalah ketika saya dapat membantu peserta yang kesulitan dalam membayarkan iuran," ujarnya.
Dessy menuturkan, dirinya senang membantu memudahkan para peserta membayar iuran. Bahkan, kata dia, ada peserta yang setiap bulan rutin membayar iuran melaluinya karena merasa sangat terbantu.
Sebagai Kader JKN yang langsung terjun di tengah-tengah masyarakat, Dessy menyebut terdapat risiko yang muncul dengan menjalankan tanggung jawab sebagai Kader JKN. Namun, dengan kesiapan menjadi Kader JKN, dirinya mengaku selalu menjalankan tugasnya dengan senang hati dan penuh tanggung jawab.
"Ada juga peserta yang tidak mau membukakan pintu ketika saya datang ke rumah peserta. Bahkan ada yang marah-marah ketika saya jelaskan kalau peserta itu masih ada tunggakan iuran yang harus dibayarkan," paparnya.
Seiring berjalan waktu, Dessy terbiasa dengan kondisi tersebut. Keputusannya mendaftar sebagai Kader JKN harus siap dengan risiko yang didapatkan ketika menjalankan tugas tersebut.
"Salah satu tugas yang cukup sulit adalah menjelaskan kepada peserta tentang kewajibannya sebagai peserta JKN-KIS, namun banyak juga peserta yang setelah dijelaskan, mereka paham dan berterima kasih kepada saya," katanya.
(rea)