Menjadi peserta JKN-KIS dari segmen peserta Pekerja Penerima Upah (PPU), Nurdiyono (33) telah memetik manfaat program untuk pengobatan keluarganya.
Sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, kepesertaan JKN-KIS bagi pekerja diberikan sekaligus kepada anggota keluarganya. Nurdiyono menuturkan, suatu hari anaknya terjatuh saat sedang bermain.
Khawatir, Nurdiyono melarikan sang anak ke rumah sakit. Ternyata, anak Nurdiyono harus segera menjalani operasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak saya pulang menangis dengan memegangi tangannya. Setelah sampai UGD betul saja ternyata tangannya patah dan harus dilakukan operasi," ungkap bapak dari dua orang anak ini, Jumat (17/12).
Pada hari itu juga, dokter melakukan operasi pemasangan pen di tangan anak warga Tlatar Magelang itu. Sebagai penyangga, tangan anaknya harus dibalut dengan gips agar posisinya tetap stabil.
Menurut Nurdiyono, selama di rumah sakit dirinya mendapatkan pelayanan yang sangat bagus.
"Saya sangat bersyukur karena semua berjalan lancar. Selesai operasi dokter dengan ramah menjelaskan hal-hal yang menjadi pantangan selama perawatan, agar anak saya cepat sembuh dan normal kembali. Kami juga dibekali obat-obatan setelah masa rawat inap untuk diteruskan di rumah," imbuhnya
Selain untuk pengobatan patah tangan anak, Nurdiyono juga sempat memanfaatkan JKN-KIS untuk persalinan kedua anaknya. Dia tidak dibebani biaya sepeser pun. Untuk itu, Nurdiyono merasa sangat beruntung terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
Dia mengaku tak bisa membayangkan berapa biaya yang harus disiapkan olehnya. Bagi Nurdiyono, JKN-KIS merupakan salah satu bukti kehadiran pemerintah dalam upaya menyejahterakan kaum pekerja sepertinya. Meskipun sebagai pekerja kontrak, Nurdiyono merasa tenang karena kebutuhan layanan kesehatan sudah disediakan.
"Saya sangat beruntung, pada saat anak-anak saya lahir sudah memiliki JKN-KIS ini, sehingga biaya pemeriksaan dan kelahiran seluruhnya sudah ada yang menanggung. Semuanya gratis dan layanannya baik, bahkan bidan dengan telaten mengajari istri saya dalam merawat bayi setelah kelahiran," ujar Nurdiyono.
(rea)