Kadin AS Nilai Inflasi Bisa Diatasi dengan Lebih Banyak Imigran
Kadin AS menilai permasalahan inflasi atau indeks harga konsumen (IHK) di negaranya bisa diatasi dengan mengundang lebih banyak imigran. Bahkan, angka imigran harus ditingkatkan dua kali lipat dari posisi saat ini.
Ketua Eksekutif Kadin AS Suzanne Clark menuturkan kebutuhan mengundang imigran resmi atau legal dimaksudkan untuk mengatasi kekurangan jumlah pekerja.
"Kami membutuhkan lebih banyak pekerja. Kami harus menyambut orang-orang yang ingin datang ke sini, pergi ke sekolah, dan menetap. Kami percaya itu akan menjadi anti-inflasi," ujarnya dilansir CNN Business, Rabu (12/1).
Selama pandemi covid-19, Amerika tidak lagi kesulitan dengan tingkat pengangguran yang sangat tinggi. Sebaliknya, kekurangan pekerja menjadi masalah utama karena bisnis sulit untuk memenuhi permintaan yang semakin merajalela.
Para ekonom mulai khawatir berapa lama waktu yang dibutuhkan orang-orang untuk kembali ke dunia kerja. Faktor-faktor seperti kekhawatiran terhadap virus yang mencegah orang kembali ke pasar tenaga kerja, penitipan anak, dan pensiun dini, merupakan penyebab utama.
Karenanya, meningkatkan jumlah imigran akan membantu meringankan gangguan rantai pasokan yang menjadi inti lonjakan inflasi, termasuk kekurangan pengemudi truk.
"Jika kita dapat mengurangi kekurangan pekerja, itu mungkin hal tercepat yang harus dilakukan untuk mempengaruhi inflasi," kata Clark.
Neil Bradley, Kepala Pejabat Kebijakan Kadin, menyangkal upaya Gedung Putih yang menyebut bahwa penyebab inflasi tinggi merupakan konsentrasi pasar. Ia menilai tak ada kenaikan dalam konsentrasi pasar yang menyebabkan kepadatan tersebut.
"Setiap kali masalah muncul dalam perekonomian, seperti inflasi maupun kemacetan rantai pasokan, pemerintah akan mengatakan 'ah, pelakunya pasti ini yang merupakan agenda kami yang sudah ada sebelumnya,'" terang Neil.