Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan realisasi subsidi energi, termasuk untuk listrik, bahan bakar minyak (BBM), dan LPG pada 2021 kemarin tembus Rp131,5 triliun.
Realisasi itu naik dibanding 2020 yang hanya Rp110,5 triliun. Kenaikan subsidi dilakukan guna menjaga daya beli masyarakat selama proses pemulihan ekonomi dari tekanan covid-19.
Arifin merinci realisasi terbesar subsidi energi terjadi pada pos subsidi BBM dan LPG. Realisasi subsidi itu mencapai Rp83,7 triliun. Sedangkan subsidi listrik senilai Rp47,8 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Subsidi energi dipertahankan untuk bisa menjaga daya beli masyarakat, terutama dalam pemulihan ekonomi," ujar Arifin saat konferensi pers Kinerja ESDM 2021, Rabu (12/1).
Ia menyatakan alokasi subsidi energi untuk tahun depan naik lagi menjadi Rp134 triliun. Itu Rp77,5 triliun di antaranya dialokasikan untuk subsidi BBM & LPG dan Rp56,5 triliun untuk listrik.
Pada kesempatan sama, Arifin turut menyampaikan realisasi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) ESDM tahun lalu berhasil tembus Rp189,2 triliun.
Itu mencapai 156 persen dari target. PNBP energi terbesar disumbang oleh minyak dan gas (migas) senilai Rp103,2 triliun, diikuti minerba sebesar Rp75,5 triliun dan komponen lainnya.
Arifin menyebut realisasi investasi di sektor ESDM juga melebihi target atawa senilai US$28,2 miliar pada 2021. Adapun pos terbanyak disumbang oleh migas, listrik, minerba, dan EBT secara berturut-turut.