Pemerintah menetapkan target indikatif dari lelang tujuh surat utang negara (SUN) sebesar Rp25 triliun dengan target maksimal sebesar Rp37,5 triliun. Rencananya, lelang dimulai pada Selasa (18/1).
Mengutip keterangan remi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kamis (13/1), tujuh surat utang yang akan dilelang mulai pekan depan terdiri dari dua Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan surat utang berbentuk fixed rate (FR).
Rinciannya, SPN berseri SPN03220420, SPN12230105, FR0090, FR0091, FR0092, dan FR0089. Jatuh tempo SPN ditetapkan pada 2022 dan 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Sementara, jatuh tempo surat utang berbentuk fixed rate ditetapkan mulai 2027 hingga 2051 mendatang. Tingkat kupon SPN berbentuk diskonto, sedangkan surat utang fixed rate mulai dari 5,12 persen sampai 6,87 persen.
Kemenkeu mengatakan lelang ini akan bersifat terbuka (open auction) dengan menggunakan metode harga beragam (multiple price).
Nantinya, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Investor dapat membeli surat utang ini di beberapa bank dan perusahaan sekuritas yang menjadi mitra pemerintah.
Beberapa di antaranya adalah Citibank N.A, Deutsche Bank AG, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dan PT Bank Maybank Indonesia.
Kemudian, PT Bank ANZ Indonesia, Standard Chartered Bank, JP Morgan Bank N.A, PT Bahana Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas.