EDUKASI KEUANGAN

Belajar Tajir Melintir Seperti Ghozali dari Jualan NFT Miliaran Rupiah

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Jan 2022 09:01 WIB
Pengamat menilai investasi NFT seperti foto selfie Ghozali Everyday tergolong high risk high return.
Pengamat menilai investasi NFT seperti foto selfie Ghozali Everyday tergolong high risk high return. (iStockphoto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ghozali Everyday sedang menjadi buah bibir di masyarakat. Bagaimana tidak, selfie atau swafoto pria berumur 22 tahun itu laris hingga miliaran rupiah.

Foto selfie tersebut dijual dalam bentuk non-fungible token atau NFT bertajuk Ghozali Everyday. Ia menjualnya di platform marketplace OpenSea.

OpenSea adalah sebuah platform yang menyediakan ruang bagi penjual, pembeli, dan kreator aset digital untuk bertransaksi dengan mata uang kripto ethereum (ETH).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan penelusuran CNNIndonesia.com, harga selfie Ghozali dibanderol mulai dari 0,3 ETH atau Rp14,2 juta hingga 11 ETH atau Rp47 miliar.

Associate Professor SEB Telkom University Andry Alamsyah menilai transaksi pembelian NFT seperti selfie Ghozali termasuk dalam investasi yang menguntungkan, tapi juga berisiko tinggi atau disebut high risk high return. Hal ini karena sulit menentukan nilai pasti sebuah produk NFT.

Meski begitu, ia melihat NFT memiliki masa depan 'cerah' karena ditopang oleh aset kripto. NFT juga membuka mata masyarakat bahwa potensi dunia digital cukup besar.

Tak hanya selfie, kreator juga dapat menjual beragam kebutuhan dari tanah virtual hingga sepatu di dunia digital atau metaverse.

"Menurut saya bukan sekadar hype tapi membuka literasi bahwa ada ruang ekonomi di dunia digital, makanya muncul metaverse dan sebagainya dan itu karena kebutuhan sangat besar," kata Andry kepada CNNIndonesia.com, Kamis (13/1).

Walau optimis dengan masa depan NFT dan ekosistem digital, tetapi Andry mengingatkan bahwa tak semua orang dapat menghasilkan miliaran rupiah dari NFT. Menurutnya, kasus seperti Ghozali tergolong unik dan belum tentu dapat terulang.

Pasalnya, nilai NFT dilihat dari keunikan karya dan kekayaan intelektual yang dapat dibeli dari kreator. Oleh karena itu, masyarakat yang ingin masuk ke dunia NFT harus benar-benar memahami teknologi dan ekonomi digital.

"Kalau mau trading yang perlu diketahui lihat aset yang mau dibeli, artisnya terkenal nggak? Kalau tanah di ekosistem apa? Apakah di Decentraland atau di Sandbox? Kemudian perlu tahu transaksi di mana karena penyedia transaksi banyak," ujar Andry.

Sementara, Perencana Keuangan Safir Senduk mengatakan NFT bisa diibaratkan seperti koleksi. Mereka yang mengoleksi lukisan dan prangko tak segan-segan mengeluarkan dana besar untuk mendapatkan produk yang diinginkan.

Begitu juga dengan NFT, seseorang rela membeli dengan harga mahal demi mendapatkan aset digital tersebut.

Namun perlu diingat, tak semua koleksi bisa menjadi investasi. Cara membedakannya adalah barang dibuat secara terbatas oleh orang yang punya nama dan punya nilai sejarah.

Selain itu, Safir menilai NFT juga bisa dijadikan instrumen investasi. Hanya saja, butuh keahlian khusus untuk mendapatkan cuan dari NFT karena pergerakan nilainya sulit diprediksi.

Misalnya, Anda membeli sebuah NFT yang setara Rp10 juta untuk dijual kembali dengan nilai lebih tinggi. Namun, NFT tersebut bisa saja tak laku lagi di pasaran, sehingga Anda harus menyimpannya dengan tujuan tidak jelas.

"Kalau harganya jadi nol mungkin tidak, tapi kalau nggak ada yang minat beli ya nilai (ekonomi)-nya nol juga sih," imbuh Safir.

Safir mengatakan masyarakat yang ingin mendapatkan informasi soal harga wajar dan tahu informasi terbaru NFT harus bergabung dengan komunitas tertentu.

Menurut dia, apa yang terjadi pada Ghozali sejatinya bukan hal instan. Ghozali menghabiskan waktu empat tahun untuk membuat karya NFT.

Oleh karena itu, Safir menilai baik itu NFT atau tidak, sebetulnya tak ada cara mudah untuk menjadi kaya raya tanpa usaha.

"Yang terjadi Ghozali punya branding, dia rutin foto setiap hari dan konsisten banget, orang melihat ada potensi dan mau beli," tutup Safir.

[Gambas:Video CNN]

(wel/aud)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER