Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membeberkan sederet negara yang masuk dalam prioritas perjanjian dagang RI. Salah satunya, Uni Emirat Arab melalui perjanjian Indonesia-Uni Emirat Arab Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUEA-CEPA).
Dia menargetkan perjanjian kedua negara akan rampung pada Maret mendatang. "Perjanjian perdagangan yang sekarang di pipline, sedang menuju final UEA. Rencananya, akhir Maret ini selesai," beber Lutfi pada webinar Outlook Perdagangan 2022, Selasa (18/1).
Selain itu, Lutfi juga akan melanjutkan perundingan Indonesia-Bangladesh Preferential Trade Agreement (IB-PTA). "Kalau baca al-fatihah sudah wa lad daalliin menjelang amin," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian juga perjanjian dagang dengan Tunisia, Turki, Iran, dan Uni Eropa. "Uni Eropa sudah pada round 11, per November lalu. Kami insyaallah targetnya akhir tahun ini Uni Eropa selesai," katanya.
Selain itu, ia menyatakan Kemendag juga akan mengeksplorasi perjanjian perdagangan dengan India, Kanada, Pakistan, Chile, Inggris, Maroko, Srilanka, Mauritius, dan Fiji.
Sebelumnya, pada September tahun lalu, Pemerintah RI dan UEA resmi memulai perundingan IUEA-CEPA yang ditargetkan rampung pada tahun ini.
Lutfi menargetkan nilai perdagangan antar kedua negara bisa naik setidaknya 2-3 kali lipat dari catatan tahun lalu, yakni US$2,9 miliar per tahun.
"Sekarang ini nilai perdagangan jual-beli senilai US$2,9 miliar dan rencananya setelah penandatangan IUEA-CEPA kita setidaknya bisa mendapatkan 2-3 kali lipat daripada angka tersebut," kata Lutfi pada konferensi pers daring, Jumat (3/9).