Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan kepercayaan dirinya bahwa Indonesia bakal menjadi negara industri manufaktur terbesar di Asia Tenggara.
Hal ini disampaikan lantaran sudah terdapat beberapa investasi industri manufaktur yang masuk ke Tanah Air.
"Jadi ke depan, Indonesia akan menjadi salah satu negara industri manufaktur terbesar di Asia Tenggara, ini yang akan kita lakukan," ungkap Bahlil dalam Indonesia Economy Outlook 2022, Selasa (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Bahlil menjelaskan kini terdapat beberapa perusahaan dunia yang masuk untuk menanamkan modalnya serta mengembangkan industri manufaktur di Indonesia. Sebut saja, LG Corporation yang sudah berkomitmen berinvestasi dengan nilai ratusan triliun rupiah.
"Kita mampu berbisnis dengan perusahaan asal Korea Selatan LG dengan nilai Rp152 triliun untuk membangun ekosistem baterai mobil dari hulu ke hilir dan ini pertama kali di dunia dan ini investasi terbesar sejak reformasi Indonesia," terang dia.
Bahlil mengklaim Kementerian Investasi telah melakukan negosiasi sebanyak 7 kali dengan salah satu menteri koordinator Korea Selatan. "Saya diplomasi dengan menko nya Korea, kebetulan LG ini sebagian sahamnya milik BUMN. Saya lakukan dengan tim dari Kementerian Investasi 7 kali," tuturnya.
Tak hanya Korea, Bahlil mengatakan investasi juga datang dari perusahaan asal China. "Selain LG, kita deal (sepakat) lagi dengan CATL China masuk lagi barang ini US$5,2 miliar atau Rp70 triliun," ucapnya.
Bahlil mengklaim bahwa perusahaan dunia lainnya juga tengah mengantre untuk menanamkan modal di Tanah Air. "Dan sekarang apa yang terjadi? Volkswagen dan BASF itu sekarang mau masuk investasi di Indonesia, kemarin saya baru pulang dari Eropa," katanya.
Ia pun turut membanggakan investasi yang akan masuk dari Foxconn, perusahaan perakitan asal Taiwan, yang akan membangun industri komponen mobil dan motor listrik.
Bahlil menambahkan Foxconn bahkan akan memindahkan sebagian volume pabrik telekomunikasi di China ke di Batang, Jawa Tengah.