Tips Memulai Investasi Tanah Supaya Mendatangkan Untung Besar

CNN Indonesia
Selasa, 25 Jan 2022 10:56 WIB
Tanah masih menjadi instrumen investasi tradisional yang menawarkan keuntungan besar. Berikut tips investasi tanah supaya menguntungkan.
Tanah masih menjadi instrumen investasi tradisional yang menawarkan keuntungan besar. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).
Jakarta, CNN Indonesia --

Investasi merupakan salah satu cara yang biasa dilakukan masyarakat untuk mengembangkan kekayaan mereka. Seiring berkembangnya zaman pilihan instrumen investasi pun kian beragam, mulai dari saham, kripto, reksa dana dan banyak lagi.

Tapi, ada investasi yang tetap menjanjikan dari dulu sampai sekarang, yakni tanah.

Tanah merupakan salah satu instrumen investasi yang semakin menawarkan keuntungan besar. Pasalnya belakangan ini, harga tanah cenderung naik tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi dengan gencarnya program pembangunan infrastruktur yang belakangan ini semakin gencar. Itu menjadikan kebutuhan tanah tidak ada habisnya.

Meski demikian, untuk berinvestasi tanah tidak bisa sembarangan. Sama dengan investasi lainnya, semakin tinggi prospek keuntungan yang hadir dari investasi tanah, semakin besar pula risiko yang perlu diperhatikan.

Lantas, apa saja yang harus diperhatikan jika ingin memulai investasi tanah?

Perencana Keuangan sekaligus pendiri Tatadana Consulting Tejasari Asad mengatakan yang perlu diperhatikan saat ingin membeli tanah adalah sertifikat hak milik (SHM) dan kelengkapan legalitas.

"Sertifikat dan kepemilikannya harus jelas, kita harus beli dari orang yang benar-benar punya tanah tersebut," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (24/1).

Artinya, sebelum membeli, masyarakat harus memastikan tanah tersebut memiliki sertifikat. Hal tersebut juga akan memudahkan masyarakat jika mereka akan menjual kembali tanah itu di kemudian hari.

Jika masih ragu, masyarakat bisa meminta bantuan jasa notaris untuk memeriksa legalitas tanah sebelum mengurus SHM. Ini penting untuk diperhatikan guna menghindari berbagai masalah hukum seperti sengketa tanah.

Selain itu, cobalah untuk memerhatikan status dan landasan hukumnya, seperti hak guna usaha (HGU) dan hak guna bangunan (HGB).

Selanjutnya, lokasi tanah juga perlu diperhatikan. Sebab, dengan lokasi yang strategis dan mudah diakses dapat mendongkrak harga jual tanah di kemudian hari.

[Gambas:Video CNN]

Lahan tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha seperti membangun kos-kosan, apartemen, ruko maupun jenis properti lain yang mendatangkan cuan.

"Kalau untuk investasi tentu yang baik adalah yang mudah diakses seperti di pinggir jalan yang memang akan berkembang untuk daerahnya," kata Teja.

Lebih lanjut, ia menyebut informasi terkait prospek kenaikan harga harus diketahui sebelum membeli tanah. Hal tersebut perlu dilakukan supaya memperoleh keuntungan yang maksimal.

Pahamilah data kenaikan harga tanah per tahun. Secara umum, kenaikan harga tanah sekitar 5 persen hingga 20 persen.

"Seperti tadi, kenaikan itu sangat bergantung dari lokasi, peruntukan tanahnya, serta sertifikat," sambung Teja.

Untuk metode pembeliannya, Teja menyarankan masyarakat  membeli langsung dibandingkan mencicil. Alasannya, dengan membeli langsung harga tanah bisa lebih murah.

Oleh karena itu, mau tidak mau masyarakat harus menabung terlebih dahulu sampai uangnya terkumpul untuk membeli tanah.

Sementara itu, Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengatakan sebelum membeli tanah, masyarakat harus rajin melakukan survei untuk melihat lokasi tanah di mana saja yang memiliki potensi kenaikan nilai tinggi.

"Kita harus rajin hunting atau mencari tanah yang sekiranya berpotensi, dan itu mau tidak mau harus kita jalani," ujarnya.

Tidak hanya itu, informasi terkait pengembangan kota dan prospek pembangunan infrastruktur sekitar lahan, harus dicari tahu. Dengan mengetahui informasi itu, ke depan bisa dipetakan di mana masyarakat dapat membeli tanah yang menguntungkan.

Andi juga memberikan tips sederhana. Untuk tahap awal, masyarakat dapat melakukan survei di lokasi dekat tempat tinggal. Selanjutnya, mereka dapat mencari tahu harga rata-rata tanah di wilayah tersebut dan membandingkannya.

"Jika nanti menemukan tanah dengan harga di bawah rata-rata harga pasar, masyarakat dapat membelinya dengan harapan suatu hari keuntungannya bisa lebih tinggi," sambungnya.

Lebih lanjut, Andi mengatakan sebelum membeli, masyarakat harus sadar betul tujuan pembelian tanah akan dipergunakan untuk apa.

Jika akan digunakan untuk tempat usaha seperti restoran, cafe ataupun toko, maka harus memilih lokasi yang mudah diakses. Luas tanahnya pun perlu diperhatikan sesuai dengan kebutuhan.

Sedangkan jika untuk tempat tinggal, masyarakat dapat memilih tempat yang sedikit jauh dari pusat perkotaan sehingga harganya lebih murah.

Sementara, jika masyarakat ingin membeli tanah untuk disewakan sebagai lahan pertanian, mereka bisa memilih lokasi di perkampungan yang harganya juga relatif lebih rendah.

(mrh/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER