Sektor keuangan menjadi salah satu bahasan negara-negara anggota G20 dalam Sustainable Finance Working Group (SFWG). Agenda itu merupakan rangkaian dari Presidensi G20.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rahayu Puspasari mengatakan pihaknya menyelenggarakan pertemuan itu bersama Bank Indonesia (BI). Pertemuan SFWG dipimpin oleh co-chairs SFWG yakni Amerika Serikat dan China.
Ia menjelaskan ada tiga topik yang dibahas dalam pertemuan SFWG. Pertama, pengembangan kerangka keuangan transisi dan peningkatan kredibilitas komitmen lembaga keuangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Kerangka ini bertujuan untuk membantu pasar keuangan mendukung transisi ekonomi global," ungkap Rahayu, dikutip dari laman resmi kemenkeu.go.id, Rabu (26/1).
Kedua, peningkatan instrumen keuangan berkelanjutan dengan berfokus pada aksesibilitas dan keterjangkauan. Hal ini termasuk akses ke pasar keuangan berkelanjutan global.
Dalam topik kedua, pemerintah juga membahas mekanisme pengurangan risiko instrumen keuangan berkelanjutan serta kesenjangan pengetahuan terkait instrumen keuangan berkelanjutan khususnya bagi pemangku kepentingan terkait di negara berkembang dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Ketiga, kebijakan publik yang mendorong pembiayaan dan investasi. Pemerintah Indonesia bersama kepala negara lain membahas tentang dampak kebijakan publik pada pasar keuangan dan opsi kebijakan dengan mempertimbangkan kondisi masing-masing negara.
Rahayu mengatakan seluruh hasil pertemuan pertama SFWG akan dibawa pada pertemuan kedua Finance and Central Bank Deputies dan pertemuan pertama Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG).
"FMCBG akan dilaksanakan pada Februari 2022 yang akan datang," tutup Rahayu.