Konsultan Properti Jones Lang LaSalle (JLL) mencatat sektor pergudangan di Jabodetabek berkembang pesat sepanjang tahun lalu.
Hal itu disampaikan oleh Head of Research JLL Yunus Karim. Ia menilai pengembangan gudang proporsinya telah berubah. Banyak pengembang yang membangun gudang dan mendapatkan permintaan yang cukup sehat.
"Kami melihat hal ini membuktikan bahwa kebutuhan akan pergudangan modern cukup tinggi di wilayah Jabodetabek," ujarnya dalam webinar, Rabu (26/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih rinci Yunus menuturkan, secara lokasi gudang terkonsentrasi di wilayah timur Jakarta. Cikarang memiliki jumlah terbanyak sekitar 44 persen dan Bekasi di urutan kedua dengan 21 persen.
Kemudian, di susul oleh Jakarta sebanyak 15 persen, Karawang 8 persen, Depok-Bogor 7 persen, dan Tangerang 5 persen.
Lebih lanjut, Yunus mengatakan di Jabodetabek ruang-ruang gudang modern mendapatkan permintaan yang cukup sehat, khususnya oleh penyedia jasa logistik dane-commerce.
Hal tersebut terlihat dari tingkat hunian rata-rata, yakni di angka 94 persen. Jumlah tersebut naik dibandingkan 2020 yang hanya 91 persen.
Meski demikian, Yunus menyebut tidak ada gudang baru yang dibangun pada bulan ini, mengingat keterbatasan pasokan.
Namun, dalam beberapa tahun ke depan, ia memperkirakan akan ada tambahan pasokan sebanyak 600 ribu meter persegi.
menurutnya, tambahan tersebut memang akan memengaruhi tingkat hunian, tapi ia optimistis permintaan masih cukup tinggi.
"Akan sedikit memengaruhi tingkat hunian, tetapi kami melihat bahwa permintaan masih cukup sehat dari perusahaan e-commerce dan penyedia jasa logistik," tandasnya.