Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan pengembangan kawasan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur dapat berkontribusi besar terhadap perekonomian.
"Kami punya hitungan, setidak-tidaknya itu kan berkembang sampai dengan 23 persen kontribusinya terhadap PDB (Pendapatan Domestik Bruto) nasional pada 2045. Kan tidak ujug-ujug," ujar Suharso saat berkunjung ke Transmedia, Rabu (26/1) malam.
Besarnya sumbangan terhadap ekonomi itu memperhitungkan kemajuan kawasan di sekitar ibu kota negara (IKN) seperti Provinsi Kalimantan Timur hingga Sulawesi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan regional planning (perencanaan kawasan)," ujarnya.
Pernyataan Suharso juga untuk menanggapi proyeksi sejumlah pihak yang menilai dampak pemindahan ibu kota minim.
Sebelumnya, Direktur Indef Tauhid Ahmad memprediksi dampak ekonomi jangka pendek pemindahan ibu kota ke IKN hanya 0,02 persen.
"Secara garis besar dampak ekonomi dalam jangka pendek sebenarnya tidak terlalu besar, secara nasional hanya 0,02 persen," ujarnya dalam acara Indonesia Economic Outlook 2022 Day 2 seperti dikutip dari Antara.
Untuk jangka panjang pun, dampak ekonominya tidak akan signifikan, yakni hanya naik 0,1 persen. Meski demikian, dari investasi riil akan terjadi peningkatan jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu, bakal ada peningkatan tenaga kerja dalam jangka pendek meskipun terjadi inflasi.
Mengutip laman resmi IKN, setidaknya ada empat tahapan dalam mewujudkan IKN. Pertama, 2020-2024, sebagai tahap awal ke IKN. Pada tahap ini pemerintah mulai membangun infrastruktur utama dan memindahkan aparatur sipil negara (ASN). Targetnya, presiden pindah ke IKN sebelum 16 Agustus 2024.
Kedua, 2025-2035, fase pembangunan IKN sebagai suatu area yang tangguh. Pada fase ini, pemerintah menyelesaikan pemindahan pusat pemerintah IKN dan melanjutkan pengembangan kota.
Ketiga, 2035-2045, pemerintah membangun seluruh infrastruktur dan ekosistem 3 kota untuk percepatan pembangunan Kaltim. Keempat, 2045 dan seterusnya, pemerintah ingin mengokohkan reputasi IKN sebagai "Kota Dunia untuk Semua".
Kawasan strategis nasional (KSN) ibu kota baru membentang seluas 256.142,72 hektare (ha). Kawasan ini akan menjadi katalis untuk wilayah Kalimantan Timur dengan memanfaatkan keunggulan Balikpapan dan Samarinda. Di dalam KSN IKN terdapat kawasan IKN seluas 56.180 Ha yang menjadi pusat hunian, perkantoran, dan pemerintahan.