Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksi transaksi e-commerce menembus Rp526 triliun pada 2022. Angka itu naik 31,2 persen dari capaian tahun lalu, Rp401 triliun.
Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, Perry melihat potensi pertumbuhan pesat uang elektronik 2022 ini, dari Rp305 triliun tahun lalu menjadi Rp358 triliun.
"Transaksi e-commerce tahun lalu mencapai Rp401 triliun dan tahun ini kami perkirakan bisa naik 31,2 persen menjadi Rp526 triliun," katanya pada Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (27/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perry memaparkan nilai transaksi digital banking di Indonesia juga melesat 45,64 persen pada tahun lalu menjadi Rp39.841,4 triliun. Ia memproyeksikan tren pertumbuhan berlanjut pada tahun ini.
Ia memperkirakan transaksi digital banking tumbuh 24,8 persen menjadi Rp49.733,8 triliun.
"Di sisi lain, uang kartal yang diedarkan pada Desember 2021 meningkat 6,78 persen mencapai Rp959,8 triliun," ujar Perry.
Akselerasi digitalisasi sendiri menjadi salah satu fokus kerja BI pada tahun ini. Untuk itu, bank sentral menargetkan penambahan implementasi QRIS sebagai sistem pembayaran sebesar 15 juta pengguna pada 2022.
"Kampanye QRIS targetnya tahun ini tambahan 15 juta di pusat maupun daerah, termasuk UMKM dan ekonomi kerakyatan," imbuhnya.
Perry menambahkan BI bekerja sama dengan Thailand dan Malaysia dalam mengimplementasikan QRIS sebagai alat bayar di luar Indonesia.
"Kemungkinan nanti juga dengan Singapura dan dengan Saudi. Kami akan terus memperluas kerja sama QRIS," pungkasnya.