PT Bank Central Asia Tbk atau BCA berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp31,4 triliun sepanjang tahun lalu. Raihan laba bank swasta nomor wahid itu tercatat tumbuh 15,8 persen secara tahunan.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan kenaikan laba yang signifikan terjadi lantaran pertumbuhan kredit pada tahun lalu juga naik hingga 8,2 persen secara tahunan atau tumbuh lebih tinggi dari target, yakni 6 persen.
"BCA dan entitas anak menutup tahun 2021 dengan pertumbuhan total kredit sebesar 8,2 persen secara tahunan," kata Jahja dalam Konferensi Pers, Kamis (27/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dana murah giro dan tabungan (CASA) juga meningkat 19,1 persen secara tahunan. Secara keseluruhan, dana pihak ketiga juga naik 16,1 persen menjadi Rp975,9 triliun atau naik 16,1 persen.
Sementara itu, aset Bank BCA naik 14,2 persen mencapai Rp1.228,3 triliun pada 2021.
Secara rinci, tambah Jahja, kredit korporasi tumbuh 12,3 persen secara tahunan dan mencapai Rp286,5 triliun. Kredit tersebut diklaim menjadi penopang utama kredit BCA secara keseluruhan pada tahun lalu.
Kemudian, Kredit Perumahan Rakyat (KPR) menjadi kontributor kedua sebesar Rp97,5 triliun atau naik 8,2 persen secara tahunan.
Terakhir, kredit komersial dan UMKM juga naik 4,8 persen atau mencapai Rp195,8 triliun.
Hingga akhir tahun lalu, Bank BCA mencatat jumlah nasabah naik 16 persen secara tahunan, kini mencapai 29 juta orang.