Laba Bank Mandiri Lompat 66 Persen Jadi Rp28 T
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat laba bersihnya naik signifikan hingga 66,8 persen secara tahunan atau mencapai Rp28,03 triliun. Pada 2020, bank BUMN itu hanya mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp17,11 triliun.
"Sampai dengan kuartal IV 2021, Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih Rp28,03 triliun atau tumbuh 66,8 persen secara tahunan," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam Konferensi Pers, Rabu (27/1).
Ia menjelaskan beberapa alasan perusahaan mampu membukukan laba bersih yang signifikan. Salah satunya, karena pertumbuhan kredit yang menyentuh 8,9 persen.
"Kredit konsolidasi sebesar Rp1.050 triliun atau tumbuh 8,9 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya.
Secara terperinci, kenaikan kredit tersebut terdiri atas kredit korporasi sebesar Rp370 triliun atau tumbuh 8 persen. Sementara itu, kredit komersial tercatat naik 9,7 persen menjadi Rp174 triliun.
Tak hanya itu, kredit bagi pelaku usaha kecil dan menengah juga terus didorong oleh Bank Mandiri. Tercatat, perusahaan telah menyalurkan Rp103,5 triliun kredit kepada pelaku usaha kecil atau naik 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," terang dia.
Kemudian, rasio Nonperforming Loan (NPL) turun 2,72 persen dan pendapatan operasional sebelum provisi sebesar Rp57,98 triliun atau tumbuh 18,1 persen.
Tak hanya itu, laba bersih Bank Mandiri juga didukung oleh casa ratio konsolidasi sebesar 69,7 persen dan aset perusahaan tumbuh 11,9 persen menjadi Rp1.726 triliun.