Lebih lanjut, ia mengatakan sesuatu yang menarik dari feng shui adalah ilmunya. Ia menekankan feng shui bukan hal mistik.
Dalam feng shui, semua kondisi termasuk tata letak dan sebagainya telah tercatat lebih dari ribuan tahun.
Jika penataan feng shui tersebut dapat diterima secara logika dan cocok dengan strategi bisnis, maka Hendra akan mengikuti ilmunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama itu tidak melanggar ketentuan agama saya dan kemudian itu bagus secara akal, ya saya jalankan," ungkap Hendra.
Segendang sepenarian, Ayung seorang pengusaha ornamen dan buku di Glodok, Jakarta Barat, mengatakan feng shui erat kaitannya dengan kenyamanan.
"Kalau praktiknya dalam usaha, seperti kita punya toko bagaimana tampilan toko yang kita ciptakan untuk pelanggan lihat. Itu harus diperhatiakan," kata Ayung.
Ia mengaku telah menerapkan prinsip feng shui dalam usaha, seperti pengaturan cahaya dan tata letak. Oleh karena itu, pencahayaan di dalam toko harus terang agar pembeli lebih nyaman.
"Tempat dibuat nyaman supaya pembeli lihat lebih enak. Dengan pencahayaan yang baik, pembeli pun enak belinya," ujar Ayung.
Dari segi tata letak, Ayung memilih lokasi toko yang menghadap pada sesuatu yang lebih rendah seperti jalan raya. Selain itu, ia juga mengambil lokasi yang tepat berada di pinggir jalan.
Ia percaya dengan pemilihan letak tersebut dapat menghasilkan energi yang baik. Lalu, pelanggan pun banyak yang datang.
(mrh/aud)