Selama lebih dari dua dekade, Wang membiayai hampir seluruh bisnis SF Express dari kas internal. Ia tak ingin mengambil pendanaan dari luar dan cenderung tertutup untuk investor.
Pada awal 2017, Wang memutuskan untuk melepas SF Express untuk melantai di bursa saham Shenzhen dengan bendera SF Holding. Keputusan itu membawanya masuk ke jajaran orang terkaya di China.
Lihat Juga : |
Pada tahun yang sama, Wang sempat mengalahkan Jack Ma dengan menduduki posisi orang terkaya ke-2 di China. Ia pun mendapatkan julukan bos "FedEx-nya China".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nilai kapitalisasi pasar SF Express awalnya hanya sekitar US$30 miliar. Kini, nilainya sudah melonjak menjadi US$48,8 miliar dan menjadi perusahaan kurir terbesar di China. Hal itu tak lepas dari belanja online yang kian menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
Wang melihat kesuksesan suatu perusahaan tercapai saat mampu menciptakan perbedaan di masyarakat, memberikan kehidupan yang baik untuk karyawan, dan meningkatkan standar layanan ke pelanggan.
Bagi Wang, suatu perusahaan akan bertahan dalam jangka panjang dan memiliki reputasi yang baik dengan terus mengingat tujuan awalnya.
Lihat Juga : |
"Jika sebuah perusahaan hanya fokus pada hasil tetapi mengabaikan tujuan, usaha itu akan sia-sia," ujar Wang dalam salah satu wawancaranya dengan Boston Consulting Group (BCG) pada 2020 lalu.
Puluhan tahun membangun kerajaan di bisnis logistik, Wang berhasil mengumpulkan harta mencapai US$28,2 miliar atau sekitar Rp403,26 triliun per Jumat (3/2), asumsi kurs Rp14.300 per dolar AS. Sebagian besar hartanya berasal dari kepemilikan 60 persen saham SF Holding.
Kekayaan Wang menempatkannya di peringkat ke-10 pada Daftar Orang Terkaya di China dan ke-35 pada Daftar Orang Terkaya Dunia versi Forbes pada 2021.
Wang saat ini tinggal di Shenzen, China, bersama tiga orang anaknya.