Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 47,54 poin atau 0,71 persen ke level 6.731 pada perdagangan akhir pekan lalu. Investor asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp753,20 miliar.
Dalam sepekan, indeks saham sudah menguat sebanyak dua kali dan melemah dua kali. Performa indeks saham menguat sebesar 1,82 persen selama sepekan terakhir.
Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan indeks saham selama sepekan terakhir ditutup dengan data yang positif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rata-rata volume transaksi harian bursa selama sepekan meningkat sebesar 2,81 persen menjadi 22,314 miliar saham dari 21,705 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya.
Kemudian, peningkatan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 1,09 persen menjadi Rp12,194 triliun dari Rp12,063 triliun. Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi meningkat 2,52 persen menjadi 1.369.297 transaksi dari 1.335.673 transaksi.
"Kapitalisasi pasar bursa turut meningkat sebesar 1,40 persen menjadi Rp8.488 triliun dari Rp8.371 triliun pada pekan sebelumnya," terang Yulianto seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (4/2).
Pengamat Pasar Modal Riska Afriani memprediksi selama sepekan ke depan, IHSG bergerak di rentangsupport6.630 danresistance6.798. Indeks saham minim sentimen dari dalam negeri.
Menurutnya, pelaku pasar akan memperhatikan rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV 2021 dari BPS. "Karena rilis PDB tahunan, itu akan mempengaruhi psikologis market, terutama cara pandang investor dalam melihat peluang ditahun ini," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (6/1).
Selain itu, sambung dia, investor juga akan mencermati rilis data penjualan sepeda motor secara tahunan pada Januari dan keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Dari luar negeri, rilis data ekonomi AS pada minggu lalu, seperti indeks manufaktur Januari yang sesuai ekspektasi pelaku pasar dan pembukaan lapangan pekerjaan yang lebih tinggi dibanding perkiraan, direspons positif oleh investor.
Oleh karena itu, menurut Riska, investor asing masih optimis terhadap pasar saham di negara berkembang termasuk Indonesia.
Ia merekomendasikan sejumlah saham untuk dikoleksi, seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang ditutup naik 0,34 persen pada pekan lalu dan bertengger di posisi 7.325.
Selanjutnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM yang ditutup menurun tipis 0,71 persen pada pekan lalu dan berada di posisi 4.230.
Kemudian, ia juga merekomendasikan saham emiten sektor industri, yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SMGR yang naik 1,81 persen ke posisi 7.025 pada pekan lalu.
Ia juga memperkirakan PT Kalbe Farma Tbk atau KLBF yang ditutup menguat 1,81 persen ke posisi 1.690 pada pekan lalu. Terakhir, ia juga merekomendasikan PT Adaro Energy Tbk atau ADRO yang ditutup melemah 1,80 persen pada pekan lalu ke posisi 2.180.