PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk didapuk menjadi pemenang tender sirkuit Formula E di DKI Jakarta.
Vice Managing Director Organizing Committee (OC) Jakarta EPrix 2022 Gunung Kartiko menjelaskan penetapan berdasarkan kelulusan berbagai kriteria penilaian yang telah ditetapkan persyaratannya dan hasil klarifikasi bersama-sama dengan tim konsultan pelaksana, tim adhoc procurement perseroan, serta tim Formula E.
Menurut dia, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk mendapatkan kecukupan dan pemenuhan penilaian terbaik di antara penyedia lainnya melalui proses evaluasi dan klarifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, perusahaan seperti apa Jaya Konstruksi?
Mengutip dari situs resmi perusahaan, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk merupakan anak usaha dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta Grup Jaya.
Grup Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur konstruksi bangunan, perdagangan aspal, bahan bakar gas cair (LPG), pabrikasi beton pracetak, pekerjaan mekanikal dan elektrikal serta jasa pemeliharaan.
Pada awalnya, perseroan merupakan divisi kontraktor PT Pembangunan Jaya, yang kemudian menjadi badan hukum tersendiri pada 23 Desember 1982 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember 2007.
Lihat Juga : |
Kemudian pada 2007, perseroan mengakuisisi empat anak perusahaan, yakni PT Jaya Trade Indonesia, PT Jaya Teknik Indonesia, PT Jaya Beton Indonesia, dan PT Jaya Daido Concrete.
Pada 2009, perusahaan melakukan konsolidasi sebagai kontraktor dan operator jalan tol dengan membangun dua perusahaan patungan, PT Jaya Konstruksi Pratama Tol bersama PT Pembangunan Jaya Infrastruktur. Yang kedua, PT Jaya Sarana Pratama bersama PT Jaya Real Property Tbk dan PT Jakarta Tollroad Development pada 2015.
Di saat yang sama, Perseroan melalui PT Jaya Trade Indonesia juga mengembangkan bisnis terminal aspal curah, dengan mendirikan PT Sarana Mbay Utama dan PT Sarana Aceh Utama pada 2009-2010.
PT Jaya Trade Indonesia juga memperluas bisnis penjualan LPG dengan membangun PT Kenrope Sarana Pratama pada 2010 dan PT Kenrope Utama Sentul pada 2011.
Pada 2010, Perseroan membangun pijakan dalam bisnis pengelolaan air melalui PT Jaya Teknik Indonesia, yang mengawali adanya PT Sarana Tirta Utama dan PT Jaya Mitra Sarana.
Kemudian pada Juli 2013, perseroan menerbitkan saham baru dengan mengeluarkan 326.170.397 surat saham atau setara 10 persen dari total modal ditempatkan dan modal disetor.
"Hasilnya digunakan untuk mendanai investasi di infrastruktur baru, terutama jalan tol dalam kota dan fasilitas pasokan air minum, serta untuk mendanai ekspansi kapasitas di Jaya Beton dan Jaya Trade," jelas perusahaan seperti dikutip.
Perusahaan mengklaim telah menyelesaikan lebih dari ribuan proyek kecil hingga raksasa. Jaya Konstruksi menyatakan pihaknya sempat dipercayakan mengerjakan beberapa proyek besar seperti Metropolitan Development, Mulia Group, hingga Ometraco Group.
Perusahaan tercatat pernah ambil bagian membangun Puri Indah Financial Tower, Mass Rapid Transit (MRT), Ciputra World Jakarta, hingga Terminal Bus Pulogebang.