Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai kontribusi realisasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam mengangkat ekonomi sangat kecil.
Kepala Peneliti Makroekonomi dan Keuangan Indef Rizal Taufikurahman mengungkapkan peran dana PEN terhadap tambahan pertumbuhan ekonomi yang tercermin dari Produk Domestik Bruto (PDB) hanya 1,36 persen tahun lalu. Adapun kontribusinya dalam mengangkat konsumsi riil hanya 1,07 persen.
"Dana PEN mendongkrak pertumbuhan ekonomi sangat kecil dan ini kelihatan dari keterkaitan antara realisasi penyerapan PEN terhadap pertumbuhan ekonomi per kuartal," kata Rizal pada konferensi pers Indef, Selasa (8/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peran dana PEN terhadap PDB berasal dari kluster kesehatan, perlindungan sosial (perlinsos), dan insentif usaha.
Ia menyebut jika dibandingkan antara realisasi PEN kuartalan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi, dapat dilihat secara jelas kecilnya kontribusi PEN.
Ambil contoh sepanjang 2021, misal pada kuartal I saat realisasi PEN mencapai 20,88 persen, ekonomi RI bertumbuh negatif 0,74 persen. Kemudian pada kuartal berikutnya saat realisasi naik sedikit menjadi 30,43 persen, ekonomi RI tumbuh 7,07 persen.
Sementara, pada kuartal III saat realisasi PEN naik menjadi 54,32 persen, pertumbuhan ekonomi melandai menjadi 3,51 persen akibat rem mobilitas kala kasus covid-19 melonjak. Lalu pada kuartal IV saat realisasi PEN sebesar 88,43 persen, ekonomi RI tumbuh 5,02 persen.
"Kalau lihat komparasi realisasi PEN dan pertumbuhan ekonomi 2021, jadi PEN serapannya naik tapi pertumbuhan kuartalan tidak signifikan," imbuhnya.