Adik Prabowo Respons Tudingan Dapat Untung dari IKN: Semua Kebetulan

CNN Indonesia
Selasa, 08 Feb 2022 19:06 WIB
Hashim Djojohadikusumo menyatakan sudah memiliki lahan di Kalimantan Timur sejak 2007, sebelum ada rencana pemindahan ibu kota negara.
Hashim Djojohadikusumo menyatakan sudah memiliki lahan di Kalimantan Timur sejak 2007, sebelum ada rencana pemindahan ibu kota negara. (CNN Indonesia/Bisma Septalismaa).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemilik Arsari Group Hashim Djojohadikusumoso menjawab tudingan soal pihaknya mendapatkan untung dari pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Ia merasa kecewa karena namanya disebut-sebut sebagai bagian dari oligarki yang bisa mendapatkan rezeki dari ibu kota baru.

"Tidak ada geopolitik, tidak ada bagi-bagi proyek, saya sudah ada jauh sebelum ibu kota diumumkan. Secara kebetulan saja letaknya persis di sebelah hutan saya, lahan saya dan beberapa proyek saya," kata Adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/2), dikutip dari detikcom.

Arsari Group, sambung Hashim, telah memiliki lahan seluas 173 ribu hektare (ha) di dekat Balikpapan sejak 2007. Proyek air bersihnya pun sudah ada sejak 2016 untuk memasok suplai kebutuhan ke kota-kota sekitar Kalimantan Timur seperti Balikpapan, Samarinda, Tenggarong dan Kota Bangun, serta Penajam hingga di kilang PT Pertamina (Persero).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bisa katakan bahwa itu adalah bohong (dapat rezeki proyek), ini kebohongan besar sekali juga merupakan fitnah menurut saya. Tidak ada geopolitik, itu proyek air bersih adalah semata-mata untuk melayani kebutuhan masyarakat Kalimantan Timur atas permintaan dari masyarakat Kalimantan Timur," ujarnya.

Ia juga menegaskan hingga kini belum ada kontrak yang ditandatangani antara pihaknya dengan pemerintah terkait pembangunan IKN. Kalau pun ada, proyek itu adalah investasi swasta yang tidak bersinggungan dengan negara.

"Ini semua kebetulan saja, memang ini saya anggap suatu anugerah dari Tuhan, ini bukan rezeki, ini belum rezeki karena proyek air bersih ini bukan dari APBN. Proyek air bersih ini adalah investasi semata-mata investasi swasta senilai US$ 330 juta, mungkin lebih karena inflasi 5 tahun," terangnya.

Ia juga menegaskan proyek-proyek yang dikerjakan perusahaan merupakan investasi swasta, tidak ada dana APBN.

"Berarti saya tidak bisa curi uang kan untuk modal Pilpres. Ini berita sampah kecuali kalau kawan-kawan mau nyumbang ke Pak Prabowo silakan nanti kami sampaikan," tegas Hashim.

Sebelumnya Ekonom Senior Faisal Basri mengendus aroma tidak sedap dalam pembangunan ibu kota baru di Kalimatan Timur. Dari informasi yang diterima, pengadaan air di ibu kota baru dilakukan oleh Hashim.

"Misalnya, Hashim Djojohadikusumo bertanggung jawab memperoleh rezeki dapat pengadaan air bersih. UU belum ada sudah dibagi, apabila uu sudah ada," ujar Faisal dalam diskusi Narasi Institute beberapa waktu lalu.

(sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER