Luhut Butuh Rp123,37 T Pensiunkan PLTU
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan dibutuhkan investasi senilai US$8,58 miliar atau setara Rp123,37 triliun (kurs Rp14.379) untuk melakukan pensiun dini atau early retirement 5,5 juta gigawatt PLTU di Indonesia sebelum 2030.
"Penutupan dini PLTU memerlukan dukungan investasi 5,5 juta gigawatt PLTU yang akan ditutup sebelum 2030 dengan investasi US$8,58 miliar," imbuhnya pada Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2).
Meski butuh dana besar, namun Luhut menekankan bahwa pemerintah tetap pada komitmennya mewujudkan target pengurangan emisi atau nol emisi lebih awal pada 2060.
Berdasarkan peta jalan hingga 2025, RI akan mengurangi emisi karbon dengan melaksanakan transformasi di sektor energi yang ditandai dengan pengenaan pajak karbon bagi PLTU batu bara pada 1 April 2022.
Luhut menyebut Indonesia bakal meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) secara bertahap sampai menyentuh target 51 persen hingga 2060.
Di sisi lain, dia mengatakan pemerintah sedang menyusun regulasi percepatan pemanfaatan energi terbarukan melalui Rancangan Undang-undang EBT yang akan diterbitkan hingga 2025.
"Peta jalan didukung potensi energi terbarukan yang melimpah, potensi mencapai 272,6 kilowatt dari matahari, hydro, angin, geotermal, laut," pungkasnya.