Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan jumlah penerima program Kartu Prakerja hingga saat ini mencapai 11,4 juta orang.
"Saat ini sudah ada 11,4 juta penerima program Kartu Prakerja," ungkapnya saat memberikan kata sambutan dalam acara 'Evaluasi Dampak Kartu Prakerja sebagai Program Pemulihan Covid-19', Rabu (9/2).
Ia mengatakan penerima program semi bantuan sosial (bansos) sekaligus pelatihan itu memiliki beragam latar pendidikan mulai dari SD sampai sarjana, dari penyandang disabilitas hingga purna pekerja migran indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan pencapaian tersebut, menurut Airlangga, membuktikan program Kartu Prakerja bersifat inklusif atau bisa diakses oleh semua kalangan.
"Kemarin kami juga ketemu ketua Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang apresiasi untuk purna migran yang disentuh dengan program pelatihan dan semi bansos sehingga mereka bisa masuk ke job market kembali," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan inovasi berikutnya dari program Kartu Prakerja didorong untuk menciptakan ekosistem kemitraan yang bersifat digital dan menciptakan pasar. Untuk itu, perlu dilakukan pendidikan berbasis digital.
"Di ekosistem ini terdapat 180 lembaga pelatihan yang menyediakan 700 pelatihan dan 6 platform digital atau e-market place. Selain itu, ada 5 mitra pembayaran, 4 shop platform, 5 lembaga asesor dan 5 lembaga pemantau," ujar Airlangga.
Sebagai informasi, Airlangga menyatakan pelaksanaan Kartu Prakerja gelombang ke-23 akan diumumkan pada Februari 2022.
Ia mengungkapkan pemerintah akan membuka Kartu Prakerja dengan kuota berkisar 3 juta sampai 4,5 juta peserta pada tahun ini.
(mrh/sfr)