Harga Minyak Tinggi, BP Raup Cuan Rp109 T 2021

CNN Indonesia
Selasa, 08 Feb 2022 19:25 WIB
British Petroleum Company (BP) meraup laba US$7,6 miliar atau sekitar Rp109 triliun pada 2021 seiring kenaikan harga minyak dunia.
British Petroleum Company (BP) meraup laba US$7,6 miliar atau sekitar Rp109 triliun pada 2021 seiring kenaikan harga minyak dunia. Ilustrasi. (AFP/ANDY BUCHANAN).
Jakarta, CNN Indonesia --

British Petroleum Company (BP) mencetak laba US$7,6 miliar atau setara dengan Rp109 triliun tahun lalu. Kinerja ini berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya di mana perusahaan rugi US$20,3 miliar karena dihantam pandemi covid-19.

Sebelumnya, rival BP, Shell juga mengumumkan total keuntungan bersih sebesar US$20,1 miliar atau Rp289,1 triliun setelah kerugian besar juga melanda perusahaan pada 2020.

"(Tahun) 2021 membuktikan BP melakukan hal yang kami rencanakan. Kami akan meningkat ketika waktunya meningkat," kata Chief Executive BP Bernard Looney dilansir AFP, Selasa (8/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Looney mengungkapkan perusahaan migas asal Inggris ini menargetkan akselerasi target pengurangan emisi karbon dari operasional hingga 50 persen pada 2030 mendatang. Pada akhir dekade lalu, BP menargetkan 30-35 persen target pengurangan emisi karbon.

"Kami mempercepat penghijauan BP. Ini membuat kami harus menggalakkan ambisi rendah karbon. Kami memiliki target untuk nol persen (emisi karbon) dalam operasional, produksi, dan penjualan pada 2050 atau lebih cepat," ujarnya.

"Dua tahun terakhir kami memperkuat kepercayaan pada kesempatan transisi energi, untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham kami demi nol persen (emisi karbon)," ucapnya menambahkan.

Surplus Kas

Pada hari yang sama, BP juga mengumumkan bakal mengembalikan dana sebesar US$4,15 miliar alias Rp59,7 triliun kepada pemegang saham berkat arus kas perseroan yang sedang surplus.

Pendapatan perusahaan menggelembung sebesar 49 persen dari US$157,7 miliar tahun lalu berkat harga minyak dan gas yang meroket setelah permintaan yang meningkat.

Di masa awal pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, kinerja BP merosot jauh ke zona merah akibat merosotnya permintaan minyak. Akibatnya, ribuan pekerja BP dikabarkan sempat menjadi pengangguran.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret merosot 58 sen atau 0,6 persen menjadi US$92,60 per barel setelah mencapai nilai tertinggi pada tujuh tahun terakhir.

Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April turun 99 sen atau 1,1 persen menjadi US$91,32 per barel.

[Gambas:Video CNN]



(ikh/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER