Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong optimalisasi tol laut untuk menekan biaya logistik di Indonesia. Selama ini, salah satu tantangan pengusaha, khususnya pelaku UMKM, adalah tingginya ongkos logistik.
"Saat ini ada 34 trayek yang harus dioptimalkan secara detail. masing-masing pihak harus mengevaluasi pergerakan ini agar dapat dilaksanakan dengan efektif," ujar Budi dalam Webinar dan Business Forum "Kemudahan Distribusi Logistik Melalui Tol Laut dalam Mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)", Kamis (10/2).
Pemerintah, sambung Budi, telah memberikan berbagai insentif untuk mendorong pemanfaatan tol laut. Misalnya, diskon biaya muatan 50 persen sejak pertengahan Juli lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemenhub sudah memberikan stimulus bagi muatan balik yaitu potongan 50 persen dari muatan berangkat. Harapan saya ini bukan hanya menjadi penyeimbang sistem biaya logistik tapi juga penting untuk menumbuhkan geliat ekonomi di Indonesia, khususnya di bagian timur," kata Budi.
Dalam paparan virtual Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Arif Toha, operasional Tol Laut diklaim mengalami peningkatan yang signifikan.
Pada 2020 lalu, program Tol Laut dioperasikan oleh 26 kapal dan 26 trayek dengan anggaran Rp364,1 miliar. Pada 2021, jumlah kapal dan trayek meningkat menjadi 32 dengan anggaran mencapai Rp435,6 miliar lalu dioptimalisasi menjadi Rp376,4 miliar.
Lihat Juga : |
Untuk memberikan kemudahan dalam melakukan pemesanan, melacak pengiriman barang, hingga memantau disparitas harga, Kemenhub menyiapkan aplikasi bernama Si Tol Laut yang bekerjasama dengan BRI.
"Saya berharap ini bisa dilakukan dengan sungguh-sungguh, serius, dan komprehensif sehingga bisa membantu UMKM. Upayakan yang kita lakukan dengan sebaik-baiknya untuk memajukan ekonomi Indonesia," ujarnya.