Khawatir Perang dengan Rusia, Warga Ukraina Stok Makanan

CNN Indonesia
Rabu, 16 Feb 2022 08:03 WIB
Warga Ukraina mulai menyetok makanan guna mengantisipasi kemungkinan terburuk dari invasi Rusia.
Warga Ukraina mulai menyetok makanan guna mengantisipasi kemungkinan terburuk dari invasi Rusia. (REUTERS/Valentyn Ogirenko).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kekhawatiran warga Ukraina akan serangan Rusia membuat sebagian masyarakat mulai menyetok makanan guna mengantisipasi kemungkinan terburuk. Bahkan, ada kabar sempat terjadi panik beli (panic buying) di sejumlah toko ritel makanan.

Namun, hal itu dibantah warga. Sebagian besar kegiatan diklaim berlangsung normal. Pasalnya, konflik dengan Rusia bukan lagi kabar baru dan sudah berlangsung sejak 2014 silam.

Julia (34), salah seorang warga yang berprofesi sebagai penerjemah, salah satunya. Saat berbelanja pada pekan lalu ia mulai menyetok jenis makanan yang tahan lama, seperti pasta, minyak olive, makanan kaleng, hingga beras.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati mulai siap-siap, namun Julia menyebut belum melihat ada pembelian panik di supermarket lokal.

Selain belanja makanan, Julia juga mulai menyatukan seluruh dokumennya ke dalam satu tas ransel agar barang-barangnya tak tercecer kalau saja perang benar terjadi, ide yang ia dapat dari film Hollywood.

Tinggal di Ukraina pusat, posisi Julia sebetulnya tak dekat dengan perbatasan seperti di Kyiv dan Ukraina Timur, tapi tetap saja kegelisahan mulai merayapinya. Ia tak tahu lagi apakah masih bisa membuat rencana jangka panjang dalam situasi tak menentu ini.

Julia mengaku harus dibantu pil tidur agar terlelap di malam hari karena kegelisahan mulai mengganggu istirahatnya.

Sedangkan Dmytro (27) yang berdomisili di Kyiv melihat warga mulai menyetok bahan makanan. Kendati begitu, ia menyebut produk di pertokoan masih penuh.

Menurut dia, orang-orang sudah bersiap dengan kemungkinan invasi. Bahkan, mendiskusikan apakah mereka akan mengungsi dengan kerabat atau membantu perang.

Walau tak mau membuat keputusan, namun jika terdesak, Dmytro memilih untuk bergabung dengan militer Ukraina.

"Youtube dipenuhi dengan video-video yang menjelaskan bagaimana menyiapkan diri untuk bertahan dalam perang," terang dia seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (9/2).

Anastasiia (34), paling tidak mengkonsumsi berita sekitar 30 menit-40 menit setiap harinya karena ia tak bisa berhenti memikirkan kemungkinan invasi Rusia.

Ia mengatakan hanya ingin tinggal di negara demokratis yang dicintainya dengan tenang bersama suami dan putrinya yang baru berusia 4 tahun.

Seperti Julia, Anastasiia pun tak bisa membuat rencana masa depan, padahal masih banyak yang ingin dilakukannya, dari mengelilingi dunia, mengunjungi kerabat di akhir pekan, hingga merencanakan kehamilan keduanya.

"Kemarin suamiku menyebut jika situasi kian buruk, saya harus keluar dari Ukraina dengan anak saya dan dia akan bertahan untuk berperang. Sekarang kami hidup seperti besok adalah hari terakhir, kami mencoba bahagia dan berkumpul bersama keluarga karena kami tidak tahu apa yang akan terjadi besok," tutup dia.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER