Penyebab Harga Kedelai Naik versi Mendag: Suplai di Dunia Terbatas
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan penyebab harga kedelai naik beberapa waktu belakangan ini. Menurut dia, kenaikan harga kedelai tak lain karena suplai impor di pasar internasional terbatas.
Diketahui, mayoritas kebutuhan kedelai di dalam negeri disuplai dari impor. Masalahnya, pasokan yang terbatas saat ini membuat harga melompat dari US$12 per gantang (bushel) menjadi U$18 per gantang.
"Kedelai ini ada berbagai macam permasalahannya. Salah satunya karena badai La Nina di Argentina dan Amerika Selatan, sehingga suplainya sangat terbatas," ujarnya usai meninjau pasokan minyak goreng di Makassar, Kamis (17/2).
Selain itu, sambung Lutfi, terjadi restrukturisasi peternakan hewan di China yang mendapatkan 5 miliar ekor babi, sehingga membutuhkan pasokan kedelai. Harga kedelai pun terpicu naik.
"Jadi, 5 miliar ekor babi baru yang didapatkan peternak yang sebelumnya makannya tidak teratur, sekarang makannya kedelai. Ini mengakibatkan harga kedelai ikut tinggi," imbuh dia.
Pun demikian, Lutfi mengaku telah membuat alur mitigasi dampak kenaikan harga kedelai di dalam negeri yang akan dirasakan oleh para pedagang.
"Kami akan putuskan minggu depan dan disampaikan nanti. Budidaya kedelai di Indonesia sangat bagus, kebutuhan kita hanya 3 juta, yang bisa disuplai dalam negeri tidak lebih dari 500 ribu-750 ribu per tahun, jadi 80 persen-90 persen kebutuhan nasional itu diimpor dari pasar internasional," tandasnya.