AS Ancam Putus Kerja Sama dengan Bank Rusia Jika Serang Ukraina

CNN Indonesia
Senin, 21 Feb 2022 16:35 WIB
Pemerintah AS mengancam memutus kerja sama dengan bank-bank besar Rusia, jika negara terluas di dunia itu menyerang Ukraina.
Pemerintah AS mengancam memutus kerja sama dengan bank-bank besar Rusia, jika negara terluas di dunia itu menyerang Ukraina. (AP).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyiapkan sejumlah sanksi yang akan dilayangkan pada Rusia jika mereka memutuskan untuk menyerang Ukraina. Salah satunya larangan lembaga keuangan AS memproses transaksi untuk bank-bank besar Rusia.

Dilansir dari Reuters (21/2),seorang sumber terpercaya mengatakan sanksi itu masih kemungkinan berubah di menit terakhir dan tidak jelas siapa targetnya.

Namun, mereka percaya beberapa lembaga keuangan Rusia ditargetkan, termasuk VTB Bank (VTBR.MM), Sberbank (SBER.MM), VEB, dan Gazprombank.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, AS juga akan menempatkan perusahaan maupun individu Rusia di daftar Warga Negara yang Ditunjuk Khusus (SDN), yang secara efektif mengeluarkan mereka dari sistem perbankan AS, melarang mereka berdagang dengan orang Amerika, termasuk membekukan aset AS mereka.

Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk melukai ekonomi Rusia dengan memutuskan hubungan perbankan koresponden antara bank-bank Rusia yang ditargetkan dan bank-bank AS yang memungkinkan pembayaran internasional.

Gedung Putih dan Departemen Keuangan AS menolak untuk komentar.

Para ahli yang dikonsultasikan oleh Reuters mengatakan sementara sanksi pemutusan kerja sama dengan perbankan koresponden tidak sekuat pemberlakuan SDN yang dapat membekukan aset bank.

Namun, mereka masih dapat merugikan bank-bank target secara signifikan dengan mempersulit transaksi dalam dolar AS, dimana sebagian besar perdagangan global ditransaksikan dalam dolar.

"Karena sejumlah besar transaksi perdagangan global dalam dolar AS, ini adalah sanksi berat. Tetapi tanpa sanksi SDN yang lebih rumit dan mematikan semua aset Rusia di AS atau di tangan orang AS dibekukan," kata pengacara Washington Kay Georgi, seorang ahli bidang perdagangan internasional.

[Gambas:Video CNN]



(tdh/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER