Sri Mulyani Kucurkan Rp183,44 T untuk Alokasi Investasi Tahun Ini

CNN Indonesia
Selasa, 22 Feb 2022 19:30 WIB
Menteri Keuangan mengatakan alokasi investasi pemerintah mencapai Rp183,44 triliun sepanjang 2022.
Menteri Keuangan mengatakan alokasi investasi pemerintah mencapai Rp183,44 triliun sepanjang 2022. (Detikcom/Bagus PN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan total alokasi investasi pemerintah sebesar Rp183,44 triliun pada 2022. Dana itu mencakup pembiayaan investasi Rp182,31 triliun dan kewajiban penjaminan Rp1,13 triliun.

"Untuk below the line tahun ini kami akan mengalokasikan Rp183,44 triliun," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers, Selasa (22/2).

Ia mengatakan sebagian dana akan digelontorkan untuk sektor infrastruktur. Pemerintah, kata Sri Mulyani, berharap program prioritas nasional yang sudah dirancang dapat berjalan lancar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rinciannya, pemerintah akan memberikan investasi ke klaster infrastruktur sebesar Rp86,41 triliun. Dana itu bakal dikucurkan untuk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, PT Hutama Karya (Persero), dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).

Lalu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Perumnas, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Kemudian, pembiayaan juga akan diberikan ke klaster pendidikan sebesar Rp20 triliun, klaster perlindungan masyarakat Rp3 triliun, dan kerja sama internasional Rp1,94 triliun.

Sementara, total pembiayaan utang pemerintah sebesar Rp3 triliun pada Januari 2022. Angka itu turun 101,8 persen dari realisasi Januari 2021 lalu yang mencapai Rp165,8 triliun.

Sri Mulyani mengatakan realisasi pembiayaan utang itu setara dengan 0,3 persen terhadap target dalam APBN yang sebesar Rp973,6 triliun.

"Untuk Januari ini kami alami kontraksi pembiayaan utang," ucapnya.

Penurunan pembiayaan utang terjadi karena ada pembayaran utang jatuh tempo dan belum ada penerbitan valuta asing seperti Januari 2021 lalu.

Tercatat, jumlah SBN yang diterbitkan pada Januari 2022 sebesar Rp15,9 triliun. Jumlahnya turun 109 persen dari posisi Januari 2021 yang mencapai Rp169,7 triliun.

"Penerbitan SBN tahun lalu Rp169,7 triliun, kami keluarkan SBN tahun lalu pada Januari itu. Tahun ini kami neto negatif Rp15,9 triliun. Artinya kita bayar utang dari keluarkan utang," jelas Sri Mulyani.

[Gambas:Video CNN]

(aud/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER