PT Adhi Commuter Properti Tbk, anak perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/2).
Perusahaan dengan kode emiten ADCP tersebut menghargai satu lembar saham senilai Rp130. Adhi Commuter Properti melepas 2,2 miliar saham perseroan atau setara 10 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dengan demikian, ADCP dapat meraup total pendanaan sebesar Rp288,8 miliar.
Direktur Utama ADCP Riskan Firman mengatakan Initial Public Offering (IPO) anak perusahaan Adhi Karya tersebut merupakan capaian yang patut disyukuri. Pasalnya aksi korporasi tersebut dapat memperkuat bisnis perusahaan sebagai pengembang properti Transit Oriented Development (TOD) di wilayah perkotaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun berharap dengan melantainya ADCP di BEI perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang bertumbuh cepat, khususnya untuk mempermudah mobilitas masyarakat agar lebih efektif dan efisien.
"Melalui IPO ini, ADCP telah menyiapkan strategi yang matang dan terintegrasi untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Kami optimistis, bisnis ADCP akan terus berkembang seiring dukungan dari induk usaha kami, PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang telah memiliki track record yang baik dan salah satu perusahaan BUMN terpercaya," kata Rizkan dalam keterangan resmi, Rabu (23/2).
Ke depan, lanjutnya, ADCP akan menyiapkan rencana strategis untuk improvisasi bisnis seperti mengembangkan properti strategis yang berdekatan dengan transportasi publik, melakukan diversifikasi produk, hingga digitalisasi perusahaan secara masif.
Direktur Pengembangan Bisnis ADCP Rozi Sparta mengatakan keunggulan Adhi Commuter Properti ialah memiliki dua lini bisnis.
Yang pertama adalah bisnis pembangunan properti untuk hunian, perkantoran, dan bisnis. Sedangkan yang kedua adalah bisnis recurring income seperti mengelola hotel dengan merek ternama, penyewaan perkantoran, komersial area, hingga bisnis penyewaan lainnya.
Rozi berharap perusahaan dapat mengembangkan proyek properti yang telah ada di Bogor dan mengembangkan lahan baru di Bekasi untuk proyek apartemen serbaguna.
(fyr/nva)