REKOMENDASI SAHAM

Saham Emas dan Industri Moncer di Tengah Konflik Rusia-Ukraina

CNN Indonesia
Senin, 21 Feb 2022 06:50 WIB
Analis merekomendasikan saham emas di tengah ramainya sentimen dari luar negeri, seperti potensi kenaikan suku bunga AS dan konflik Rusia-Ukraina.
Analis merekomendasikan saham emas di tengah ramainya sentimen dari luar negeri, seperti potensi kenaikan suku bunga AS dan konflik Rusia-Ukraina. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 57,70 poin atau 0,84 persen ke level 6.892 pada perdagangan akhir pekan lalu. Investor asing mencatat beli bersih atawa net buy di seluruh pasar sebesar Rp799,42 miliar.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham sudah menguat sebanyak tiga kali dan melemah dua kali. Sementara, performa indeks saham menguat sebesar 1,13 persen.

Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan kapitalisasi pasar bursa juga berhasil menembus nilai Rp8,65 triliun. Angka tersebut meningkat 1,26 persen dari perdagangan pekan lalu yang Rp8,58 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, dalam sepekan rata-rata frekuensi transaksi bursa tampak menurun sebesar 6,86 persen menjadi 1,45 juta transaksi dari 1,56 juta transaksi di pekan sebelumnya.

Kemudian, rata-rata nilai transaksi harian bursa juga menurun sebesar 8,57 persen menjadi Rp12,434 triliun dari Rp13,599 triliun.

"Penurunan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa selama sepekan, yaitu sebesar 9,31 persen menjadi 23,825 miliar saham dari 26,272 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya," terang Yulianto seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (18/2).

Pengamat Pasar Modal Riska Afriani memprediksi selama sepekan ke depan, IHSG bergerak di rentang support 6.720 dan resistance 6.945. Pergerakan indeks saham masih dibayangi lonjakan kasus covid-19 di dalam negeri.

Sementara dari luar negeri, potensi kenaikan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve atau The Fed juga masih menjadi perhatian pelaku pasar.

"Kenaikan suku bunga The Fed seiring dengan meningkatnya inflasi. Pada Januari 2022 menunjukkan inflasi AS meningkat 7,5 persen year on year (yoy) dan menjadi level tertinggi sejak 4 dekade terakhir," ujar Riska kepada CNNIndonesia.com, Minggu (20/2).

Menurutnya, potensi kenaikan suku bunga The Fed dapat menjadi sentimen negatif. Sebab, investor dari luar negeri akan lebih berhati-hati untuk mengalirkan modal ke dalam negeri.

Selain itu, kata Riska, ketegangan geopolitik antara Rusia, Ukraina, dan NATO yang semakin meningkat juga menjadi perhatian pelaku pasar.

Seperti diketahui, keinginan Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer NATO mendapat tentangan dari Rusia. Presiden AS Joe Biden menyebut Rusia siap melakukan invasi ke Ukraina dalam beberapa hari ke depan meskipun klaim tersebut dibantah oleh pihak Rusia.

Menurut Riska, ketegangan tersebut akan membuat investor mencari aset investasi yang lebih aman, seperti emas alih-alih membeli saham. "Investor asing relatif akan mencari investasi yang lebih aman, yaitu safe haven (emas). Ada potensi asing melakukan net sell untuk di-shifting ke emas," imbuh dia.

Berdasarkan faktor tersebut, ia mengimbau investor memilih saham dengan tetap memperhatikan kondisi fundamental perusahaan yang baik.

Adapun sejumlah saham yang ia rekomendasikan untuk dikoleksi, seperti PT Timah Tbk atau TINS yang pada minggu lalu ditutup menguat 5,11 persen ke posisi 1.400.

[Gambas:Video CNN]

Anak usaha MIND ID itu mencatatkan laba bersih pada akhir kuartal III 2021 lalu sebesar Rp611,98 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan masih mencatat kerugian senilai Rp255,15 miliar.

Kemudian, PT Astra International Tbk atau ASII. Saham emiten sektor aneka industri itu ditutup naik 2,28 persen ke posisi 5.600 pada pekan lalu. ASII meraup pendapatan Rp167,4 triliun hingga kuartal III 2021. Realisasi pendapatan itu naik 28 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp130,34 triliun.

Perseroan juga mencatat laba bersih Rp14,97 triliun hingga kuartal III 2021. Laba bersih itu tumbuh tujuh persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp14,03 triliun.

Riska juga merekomendasikan PT Aneka Tambang Tbk atau ANTM yang ditutup naik 7,46 persen ke posisi 2.090 pada perdagangan pekan lalu. Laba bersih ANTM tercatat meroket signifikan 104,65 persen secara tahunan menjadi Rp1,71 triliun hingga kuartal III 2021 lalu.

Selanjutnya, ia merekomendasikan PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGAS yang pada pekan lalu naik 1,39 persen dan bertengger di posisi 1460.

PGAS mengantongi pendapatan US$2,25 miliar atau setara Rp32,26 triliun (kurs Rp14.340 per dolar) pada kuartal III 2021, naik 4,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara, laba bersih perusahaan melesat 436 persen secara tahunan menjadi US$286,21 juta atau setara Rp4,10 triliun.

Ada pula saham emiten sektor perbankan yang ia rekomendasikan, yaitu PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA yang naik 0,32 persen ke posisi 7.925.

Sampai dengan kuartal III 2021, BBCA berada di posisi ketiga sebagai bank dengan jumlah aset terbesar. Secara konsolidasi, perseroan berhasil membukukan total aset sebesar Rp1.169,3 triliun per September 2021 atau tumbuh sebesar 16,5 persen secara tahunan.

Sementara itu, pelatih investasi saham dan derivatif sekaligus CEO Akela Trading System Hary Suwanda memprediksi selama sepekan ke depan, IHSG bergerak di rentangsupport6.874 danresistance6.993.

Ia menekankan sentimen dari luar negeri saat ini didominasi oleh kekhawatiran investor akan perkembangan konflik Rusia-Ukraina. "Jika Konflik ini memburuk, maka bisa memicu terjadinya flight to safety di kalangan investor, di mana tanda-tanda mengenai hal ini sudah terjadi, selama beberapa hari terakhir harga emas mengalami peningkatan yang cukup signifikan," katanya.

Dalam keadaan seperti itu, ia merekomendasikan investor untuk memilih saham-saham blue chip atau saham yang mempunyai pondasi baik dan sehat dalam segi finansial maupun fundamental.

Saham blue chip merupakan saham dari suatu perusahaan yang umumnya mempunyai kapitalisasi pasar yang besar, mempunyai reputasi yang baik, dan sudah sukses selama bertahun-tahun dalam dunia bisnis.

Lihat Juga :

Ada pun sejumlah saham blue chip untuk dikoleksi, seperti PT United Tractors Tbk (UNTR) yang ditutup naik 0,84 persen pada pekan lalu dan bertengger di posisi 23.925. Ia memprediksi UNTR dapat menyentuh posisi 25.050 di pekan ini.

Selanjutnya, ada PT Aneka Tambang Tbk atau ANTM yang ditutup naik 7,46 persen pada pekan lalu dan berada di posisi 2.090. Ia memprediksi ANTM pekan ini mampu menyentuh posisi 2.220.

Kemudian, ia juga merekomendasikan saham emiten sektor layanan perdagangan dan investasi, yakni PT Mitra Adiperkasa Tbk atau MAPI yang naik 5 persen ke posisi 840 pada pekan lalu. Ia memprediksi MAPI dapat menyentuh posisi 920 pekan ini.

Terakhir, ia juga merekomendasikan PT Salim Ivomas Pratama Tbk atau SIMP yang ditutup menguat 2,07 persen ke posisi 492 pada pekan lalu. Ia memprediksi SIMP dapat menyentuh posisi 525 pekan ini.

(mrh/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER