Dana Moneter Internasional (IMF) mulai membahas dua program di Ukraina yang dibiayai oleh lembaga internasional tersebut.
Mengutip Reuters, Rabu (23/2), Ukraina berharap IMF setuju untuk mencairkan dana sebesar US$700 juta atau Rp9,8 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar AS).
Dana tersebut hanya sebagian dari total dana yang dibutuhkan untuk dua program di Ukraina yang mencapai US$5 miliar atau Rp70 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misi IMF yang dipimpin oleh Ivanna Vladkova Hollar memulai diskusi hari ini dengan pihak berwenang mengenai tinjauan kedua program yang didukung IMF," ungkap Perwakilan Tetap IMF di Ukraina Vahram Stepanyan.
Sebagai informasi, Ukraina kini sedang bersitegang dengan Rusia.
Parlemen Rusia menyetujui Presiden Vladimir Putin mengerahkan militer ke Luhansk dan Donetsk, wilayah di Ukraina timur yang dikuasai separatis. Rusia mengklaim bisa bangun pangkalan militer di sana.
"Dengan menyetujui penggunaan angkatan bersenjata di luar negeri, kami menganggap mereka akan menjadi pasukan penjaga perdamaian," kata ketua Majelis Tinggi Parlemen Rusia Valentina Matvienko.
"Pasukan ini dirancang untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di republik (Donetsk dan Luhansk)," katanya.
Keputusan ini memperdalam jurang konflik Rusia dengan Ukraina, juga Amerika Serikat dan NATO. Konflik ini memanas sejak akhir tahun lalu.
Saat itu, Rusia mengerahkan lebih dari 100 ribu tentara ke perbatasan Ukraina. AS menuding Rusia bisa melakukan invasi kapan saja dengan dalih operasi bendera palsu.
Intinya, operasi ini biasanya terjadi ketika satu pihak membuat serangan palsu yang seolah-olah dilakukan kubu lain. Ketika situasi panas, mereka memiliki dalih untuk menyerang pihak lawan.
(aud/asa)