Harga Kripto Kompak 'Kebakaran' dari Bitcoin hingga Binance
Harga uang kripto kompak 'kebakaran' pada Kamis (24/2) pagi. Penurunan harga mata uang digital bervariasi, namun bitcoin tercatat turun paling dalam, yakni 2,72 persen.
Dilansir coinmarketcap.com, bitcoin turun 2,72 dalam semalam atau 15,97 persen dalam sepekan. Saat ini, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu dibanderol US$36.994 per keping.
Kemudian, ethereum jatuh 1,83 persen menjadi US$2.571 per keping. Ethereum sudah merosot lebih dari 18 persen dalam sepekan terakhir ini.
BNB juga jatuh 1,81 persen ke posisi US$365,47 per keping. Selanjutnya, XRP melorot 2,16 persen menjadi US$0,6857 per keping, dan cardano rontok 1,84 persen menjadi US$0,8633 per keping.
Lalu, solana keok 2,30 persen ke posisi US$85,02 per keping. Diikuti oleh binance yang turun tipis 0,08 persen ke posisi US$1 per keping.
Yang menarik, terra menjadi satu-satunya kripto di papan 10 teratas yang berhasil bertahan di zona hijau. Bahkan, terra meroket 6,88 persen ke posisi US$59 per keping. Terra mendaki 4,88 persen dalam sepekan terakhir ini.
Di Indonesia, aset kripto masih dilarang sebagai alat bayar. Namun, kripto menjadi komoditas bursa berjangka, sehingga tak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.
Saat ini, aset kripto diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.