Rusia resmi melancarkan serangan militer ke Ukraina. Jika invasi Rusia meluas, bukan tidak mungkin negara-negara di dunia akan terkena dampaknya. Dampak ekonomi di depan mata adalah harga energi, minyak maupun gas bumi, akan semakin mahal karena krisis pasokan yang saat ini dialami Eropa.
Diketahui, Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga di dunia. Administrasi Informasi Energi AS mencatat negara terluas di dunia itu memproduksi sekitar 11 persen dari pasokan minyak global, atau sekitar 10,5 juta barel per hari.
Melansir Statista pada Kamis (24/2), Rusia memusatkan produksi energinya di Siberia Barat, Ural-Volga, Siberia Timur dan Timur Jauh, Arkhangelsk, dan Republik Komi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar produksi berasal dari wilayah Siberia Barat dan Volga-Ural, terutama ladang Priobskoye dan Samotlor di Siberia Barat.
Industri minyak Rusia sendiri diprivatisasi setelah runtuhnya Uni Soviet. Kemudian, sebagian besar bergerak di bawah kendali pemerintah pada pertengahan 2000-an.
Produsen minyak Rusia Gazprom, Lukoil, dan Rosneft termasuk di antara perusahaan energi terkemuka di dunia.
Rosneft adalah pemimpin pasar domestik yang saham pengendalinya dimiliki oleh Rosneftegaz, sebuah perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Rusia.
Dilansir dari Forbes, Rusia adalah salah satu pemasok utama minyak ke Amerika Serikat (AS). Dalam laporannya, Forbes mengatakan AS mengkonsumsi jauh lebih banyak minyak (17,2 juta barel per hari) daripada Rusia (3,2 juta barel per hari) atau Arab Saudi (3,5 juta barel per hari).
Dengan demikian AS adalah pengimpor minyak mentah, sementara Rusia dan Arab Saudi adalah pengekspor minyak mentah utama.
"Ini juga berarti bahwa ekonomi AS lebih rentan terhadap guncangan harga minyak, sementara harga minyak yang lebih tinggi merupakan keuntungan bersih bagi Rusia dan Arab Saudi," tulis laporan tersebut.
Hingga akhir 2021, AS mengimpor 8,5 juta barel per hari minyak mentah dari semua negara. Kanada adalah pemasok utama, mengirimkan 4,5 juta barel per hari ke AS. Meksiko berada di urutan kedua, dengan 700 ribu barel per hari.
Kemudian, Rusia di posisi ketiga dengan 595 ribu barel per hari. Sementara, Arab Saudi adalah pemasok terbesar keempat AS dengan 555 ribu barel per hari. Dengan demikian, Rusia memasok 7 persen dari impor minyak mentah AS pada akhir 2021.
Harga minyak dunia tercatat melompat ke US$100 per barel, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke ibu kota Ukraina, Kiev, pada Kamis (24/2) dini hari, waktu setempat.
Dilansir dari CNN Business, harga minyak jenis Brent menyentuh US$ 100,04 per barel untuk pertama kalinya sejak 2014. Sementara, minyak jenis WTI melonjak 3,3 persen ke level US$ 95,15 per barel.
Pasokan minyak sudah sangat ketat. Analis telah memperingatkan bahwa setiap gangguan aliran minyak dari Rusia akan mendorong harga lebih tinggi.