Uni Eropa sedang mempersiapkan berbagai sanksi yang akan dijatuhkan kepada Rusia setelah melakukan invasi besar-besaran terhadap Ukraina. Pasalnya, aksi yang dilancarkan Rusia sangat barbar.
"Dengan paket sanksi ini, kami akan menargetkan sektor strategis yang dimiliki ekonomi Rusia dengan memblok akses mereka terhadap teknologi dan pasar yang menjadi kunci ekonominya," kata Chief European Commission EU Ursula Von Der Leyen dikutip dari Reuters, Kamis (23/2).
Tak hanya itu, Uni Eropa juga akan melemahkan basis ekonomi Rusia dengan sanksi ekonomi lainnya. Salah satunya dengan membekukan aset Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai tambahan, kami akan membekukan aset Rusia di Uni Eropa dan akan memberhentikan akses perbankan Rusia kepada pasar keuangan Eropa," ucap Ursula.
Menurut Ursula, paket sanksi tersebut akan dijatuhkan setelah para pemimpin negara di Eropa memberikan lampu hijau terkait usulan Uni Eropa. Namun, ia memastikan Uni Eropa akan bekerja sama dengan sekutunya untuk mengucilkan ekonomi Rusia sebagai bentuk sanksi.
"Kami sepakat dengan mitra dan sekutu kami seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, tak terkecuali Jepang dan Australia. Sanksi ini dibuat untuk membuat perhitungan berat kepada pemerintahan yang melakukan perang," katanya.
Lihat Juga : |
Ia pun tak segan-segan mengatakan bahwa Presiden Rusia Putin yang bertanggung jawab atas perang yang dibawa kembali ke Eropa setelah beberapa dekade.
Sebelumnya, Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi pertama kepada Rusia pada Rabu (23/2). Sanksi tersebut terkait dengan memblok perdagangan dengan negara-negara di Eropa.
Ketua Kebijakan Luar Negeri European Commission Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pihaknya akan mendukung operasi evakuasi staf lembaganya yang ada di Ukraina.
"Kami juga akan aktif mendukung operasi evakuasi, termasuk staf kami sendiri di zona yang terkena serangan Rusia," tutup Josep.
(fry/aud)