Pemerintah Prancis menilai serangkaian sanksi dari negara-negara barat kepada Rusia atas serangan militer terhadap Ukraina, akan membuat ekonomi Negeri Beruang Merah runtuh.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire, sehari setelah Prancis dan Uni Eropa, serta beberapa negara lainnya, mengancam memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia.
"Sanksi dari kami akan menyebabkan keruntuhan ekonomi Rusia," kata Maire seperti dikutip dari AFP, Selasa (1/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Sebelumnya, sejumlah negara di dunia, seperti Amerika Serikat (AS), Jerman, Inggris, Kanada, Australia, Jepang, hingga Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap Rusia.
AS bahkan akan memblokir aset bernilai miliaran dolar di dua bank Rusia. Tidak hanya itu, aset pejabat elite negara komunis tersebut pun akan ditangguhkan.
Jerman juga menghukum Rusia dengan menghentikan sertifikasi pipa Nord Stream, jalur pipa gas alam yang menghubungkan Lubmin di Jerman menuju St. Petersburg di Rusia.
Sementara, Inggris akan membekukan aset 5 bank besar dan 3 konglomerat Rusia, yakni Gennady Timchenko, Boris Rotenberg dan Igor Rotenberg.
Tidak ketinggalan, Uni Eropa akan melemahkan ekonomi Rusia dengan memblokir akses pasar keuangan dan teknologi yang ada di benua biru tersebut. Mereka pun akan membekukan akses perbankan Rusia di Eropa.
Terbaru, Jepang akan menjatuhkan sanksi berupa pembatasan transaksi antar kedua negara, termasuk ekspor chip ke Rusia. Tak hanya itu, Negeri Sakura juga akan menjatuhkan sanksi terhadap organisasi dan individu asal Belarusia yang membantu Rusia dalam invasi tersebut.
Pembatasan ekspor juga akan menjadi sanksi yang diterapkan Pemerintah Jepang terhadap Belarusia.